Banyak karya yang sudah dilahirkan oleh Andrea Hirata. Dalam sebuah kesempatan, penulis novel Laskar Pelangi ini pernah berbagi tips menulis. Salah satu tips menulis darinya yang membikin hati saya terenyuh adalah saat ia mengatakan, "Menulis bukanlah beban".
Mengapa perkataan Andrea Hirata itu bikin hati saya terenyuh? Seperti yang pernah saya tulis mengenai macam-macam kepribadian penulis atau sifat-sifat penulis, ada banyak penulis yang perfeksionis dan insecure terhadap karyanya sehingga menulis menjadi beban tersendiri.
Padahal jika tujuan menulis untuk menebar manfaat bagi banyak orang, mungkin saja beban itu sedikit-sedikit dapat dihilangkan. Sederhananya, tumpahkan saja apa yang terlintas di kepala. Saya pernah menulis tentang hobi nulis di Instagram? Jangan malu dibilang bucin. Andai kata seorang penulis mengabaikan dulu perkataan negative dari orang lain, mungkin beban itu tidak ada.
Lantas apa saja tips menulis ala Andrea Hirata?
#Writing is living
Bagi penulis besar seperti Andrea Hirata, menulis telah menjadi bagian dalam hidupnya. Menulis sudah menjadi kesehariannya. Bagi mereka, menulis merupakan kebutuhan. Menurutnya, kalau menulis sudah menjadi bagian hidup maka di mana pun dan kapan pun, kita akan terus menulis. Dan itu tidak boleh dijadikan beban.
Apakah prinsip writing is living hanya untuk penulis mahsyur sekelas Andrea Hirata saja? Tidak. Bagi semua orang yang hobi menulis, aplikasikan saja prinsip ini. Bikin outline dulu ketika menulis. Bawa buku kecil untuk mencatat ide yang muncul. Tatkala ide itu datang, segera menuliskannya, setidaknya bikin outline dulu.
Untuk mempermudah membuat outline, silakan baca
cara membuat outline novel agar naskah kita cepat rampung.
#Writing is expression
Dalam tips menulis ala Andrea Hirata kedua ini, ia menyanggah bahwa menulis tidak selalu membutuhkan inspirasi dulu. Justru, menulis adalah wadah untuk berekspresi. Sehingga tidak perlu berdasar kepada ide yang muncul. Tulis saja, dan ekspresikan saja.
Sebagai contoh, Andrea Hirata pernah menulis kritikan terhadap kesenjangan sosial yang terjadi di negara kita. Ia mengekspresikan harapan-harapannya kepada negara kita.
Memang tips kedua ini agak sulit untuk penulis yang baru belajar menulis. Mungkin kamu masih membutuhkan
sumber inspirasi menulis. Namun nanti, setelah terbiasa menulis, prinsip
writing is expresssion ini akan mudah kamu praktikan.
#Wrting is learning curve
Sebagaimana hidup, menulis juga proses belajar. Selama 16 tahun bergelut di dunia kepenulisan, Andrea Hirata pernah melakukan beberapa kesalahan. Ia pernah menulis novel yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Meski pernah melakukan kesalahan, Andrea Hirata tidak lantas untuk berhenti menulis. Namun, tetap menulis. Semua kesalahan yang pernah dialaminya, ia jadikan pelajaran untuk membuat karya-karya lainnya agar baik dan semakin matang. Dari kesalahannya itu lah, ia memandang bahwa menulis adalah proses belajar.
Dan ini tentu masuk akal untuk kita pelajari. Sebab untuk membuat tulisan yang bagus, tidak dilakukan dengan secara instan. Perlu belajar dan berlatih menulis agar skill menulis menjadi baik. Ada beberapa media yang paling solid untuk berlatih menulis. Silakan baca tulisan saya tentang
5 media yang paling solid untuk belajar menulis.#Writing is tendency
Prinsip keempat Andrea Hirata dalam menulis adalah semua tulisan yang ia bikin merupakan cerminan dalam dirinya. Ia mengatakan bahwa penulis harus memiliki kecenderungan saat menulis (tendensi). Kita harus memiliki tujuan yang baik ketika menulis. Dan juga ketika menekuni dunia kepenulisan ini. Dan untuk menggapai semua itu, kita perlu
membangun kebiasaan menulis.
Jadi ada empat prinsip yang Andrea Hirata bagikan dalam menulis. Semua tips menulis yang ia beberkan kepada kita, bisa kita lakukan. Mulai dari writing is living, expression, learning curve, dan tendency.