5 Media yang Paling Solid untuk Berlatih Menulis. Media Ini Membuatmu Terbiasa Menulis

Media untuk berlatih menulis

Saya menemukan jawaban yang cukup menarik dari situs Quora. Seseorang bertanya begini, "Bagaimana berlatih menulis?". Fachmy Casofa, CEO Enxyclo.com menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban yang bikin hati saya tergugah. Salah satu jawaban yang ia tulis adalah kita harus cinta sama aktivitas menulis.

Kalau saya pikir-pikir memang benar. Dengan mencintai aktivitas menulis, maka sesibuk apapun akan menulis. Dan dengan seringnya melakukan aktivitas menulis, itu tanda bahwa kita sedang latihan menulis. Pertanyaannya adalah di media mana yang kiranya paling solid untuk berlatih menulis? Sehingga, kita terbiasa menulis.

Sebelum menulis artikel ini, saya riset-riset dulu sedikit. Banyak artikel yang menyatakan bahwa media yang cocok buat latihan menulis yaitu langsung saja menulis naskah agar nantinya menjadi sebuah buku. Namun, itu tidak mudah sebenarnya. Apalagi buat penulis pemula. Sebab, untuk menghasilkan tulisan yang bagus perlu eksistensi dulu yakni latihan menulis di berbagai media. Dan juga perlu rajin membaca.

Bayangkan saja jika seorang penulis pemula langsung menulis buku, mungkin saja hasilnya akan ditolak oleh penerbit. Maka dari itu, penulis yang sudah mapan maupun yang baru belajar, perlu latihan menulis di media yang solid. Ini tujuannya agar mendongkrak branding si penulis tersebut.

Lantas media mana saja yang sebaiknya digunakan untuk berlatih menulis? Di bawah ini saya telah merangkumnya. Setidaknya, ada 5 media yang paling solid untuk berlatih menulis. Dan media-media ini dapat membantu kita untuk semakin terbiasa menulis.


Sosial Media

Sebelum mengenal Instagram dan Twitter, saya aktif banget di Facebook. Aplikasi ciptaan Mark Zuckenberg itu kalau kita update status, karakternya tidak terbatas seperti di Twitter. Kita bebas mau menulis berapa katapun. Hanya saja, kekurangannya adalah pertemanan dibatasi sampai 5 ribu orang.

Di Facebook, saya sering mencurahkan segala macam keluhan dan opini-opini yang saya miliki. Saya tidak pernah update status sesimple teman-teman saya. Selalu panjang. Sampai dikatain kayak nulis koran.

Nah, sosial media kini bukan hanya Facebook saja. Ada Instagram dan Twitter yang dapat kita manfaatkan buat latihan menulis. Saya sering mendapati penulis-penulis muda yang kreatif di Instagram. Saya sering juga memerhatikan orang ngetwit di Twitter. Ini membuktikan bahwa sosial media adalah tempat atau platform terbaik buat latihan menulis.

Dengan aktif di media sosial dan menulis di situ, maka kita akan dikenal sebagai seseorang yang suka menulis. Lihatlah orang yang bikin quotes panjang-panjang, setidaknya banyak di antara mereka yang hobinya menulis. Bahkan berprofesi sebagai penulis. Facebook, Instagram, dan Twitter adalah media paling solid untuk berlatih menulis.

Diary

Ini adalah media yang boleh dikatakan privasi. Hanya si penulisnya saja dan Tuhan yang tahu. Saya memang belum pernah menulis diary. Tapi, beberapa teman perempuan saya menyatakan bahwa diary cukup solid buat latihan menulis. Ketika mereka sedang lelah, capek, dan ingin marah maka larinya ke diary.

Kata mereka (teman peremupan saya) diari bukan hanya untuk latihan menulis saja, melainkan bisa juga untuk mengevaluasi tulisannya. Mereka juga nulis diary dengan ejaan yang benar. Tidak nulis dengan hasil yang berantakan.

Aplikasi notes di ponsel

Ini media yang sering saya gunakan. Selain untuk latihan menulis, juga untuk mencatat ide-ide yang muncul di mana dan kapan saja. Aplikasi notes di ponsel pernah membantu saya menulis beberapa artikel. Entah mengapa, nulis di depan laptop kadang ide mentok. Tapi saat nulis di notes ponsel sambil rebahan, jadi lancar aja gitu. Aplikasi notes di ponsel membantu kita untuk menulis di mana saja. Ia bisa kita gunakan untuk menulis saat menunggu seseorang atau ketika kita merasa bete saat menghadiri undangan pernikahan.

Blog

Ini dia media kecintaan saya. Saking cintanya, saya memiliki blog yang saya rahasiakan. Dengan gaya tulisan yang berantakan, artikel yang random, dan non formal. Tujuan saya membuat blog pribadi tidak lain hanya untuk latihan menulis. Bahkan, untuk latihan menulis cepat. Kadang, tulisan saya tidak tertata rapi. Dan itu sengaja saya lakukan karena untuk mengukur, sejauh mana saya bisa menulis cepat. Ini berhubung menulis artikel di website penulis Garut bisa sampai dua jam lebih.

Kamu silakan maksimalkan blog gratisan, entah itu nulis di blogger atau wordpress. Saya sedang asyik-asyiknya menulis blog. Terasa eksis dan lumayan banyak pembaca. Blog cukup solid untuk latihan menulis. Bahkan, banyak Blogger yang menulis asal tulis saja. Dan entah mengapa, saya menikmati gaya tulisan mereka.

Aplikasi buat nulis

Semakin kesini banyak aplikasi buat nulis. Saya belum pernah menulis di Wattpad, tapi luar biasa banyak penulis muda yang aktif di sana. Sebagai penggiat literasi, saya senang melihatnya. Selain Wattpad, ada tiga aplikasi menulis yang ingin saya rekomendasikan buat teman-teman. Silakan download aplikasi Steller, JotterPad, dan Storial.co. Semua aplikasi tersebut dapat membantu untuk menyalurkan hobi kita.

Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url