3 Tips Menulis ala Raditya Dika yang Sangat Menarik

Tips Menulis ala Raditya Dika
Sumber gambar: Ngobrolin.id

Buku Koala Kumal merupakan buku yang terakhir kali saya baca dari karya Raditya Dika. Sebelumnya, saya pernah membaca buku Kambing Jantan pada tahun 2015.

Dikarenakan bang Radit, panggilan orang-orang kepada dirinya, sudah tidak aktif lagi di Twitter, membuat saya tidak mengikuti perkembangan Bang Radit saat ini bagaimana. Denger-denger, ada buku lainnya dari Bang Radit yang berjudul Ubur-Ubur Lembur.

Denger-denger juga dan alhamdulilah Bang Radit sudah menikah dan memiliki seorang anak yang lucu, nama anaknya Alinea Ava Nasution. Bersyukur, nama anak Bang Radit tidak diberi nama yang aneh-aneh seperti judul-judul bukunya.

Di postingan kali ini, saya akan membagikan 3 tips menulis ala Raditya Dika. Tips menulis ala Bang Radit yang akan saya tulis ini saya lihat ketika tidak tahu ada arwah dari mana yang membuat saya ingin stalking Bang Radit di Google.

Tips menulis ala Raditya Dika di bawah ini saya temukan ketika nonton YouTube tentang workshop menulis darinya yang berkolaborasi dengan Biskuit Better. Workshop tersebut sebenarnya sudah cukup lama, jika saya keliru tolong koreksi, saya membaca workshop itu dilangsungkan pada tanggal 27 Agustus 2017 lalu.

Berikut 3 tips menulis ala Raditya Dika yang bikin saya ngeh. Dan sangat menarik!

Membuat Alur 

Memang, tak bosan-bosannya di tips menulis sebelumnya yang pernah saya bagikan, bahwa membuat alur untuk menulis novel itu sangat diperlukan.

Alasan, betapa pentingnya membuat alur dulu, adalah untuk mengantisipasi mentoknya ide di perjalanan cerita. Alih-alih ingin menuntaskan naskah, malah terhambat.


Bang Radit pun sama demikian, ia menyampaikan bahwa banyak orang yang merasa bosan saat menulis di pertengahan jalan sehingga mereka beralih ke cerita lain.

Benar, apa yang diungkapkan Bang Radit, terutama bagi penulis pemula, mereka susah sekali untuk menyelesaikan naskah. Ia malah loncat-loncat ke cerita lain sedangkan cerita yang pertama dibuatnya malah tidak di selesaikan.

Bang Radit melanjutkan, ia bilang, ketika kita mendapatkan inspirasi, jangan langsung menulis cerita. Namun, buatlah alur dulu, di depan harus bagaimana, tengah dan belakang demikian harus bagaimana.

Masuk akal, kan? Itulah tips menulis ala Raditya Dika yang pertama. Pertanyaannya, bagaimana cara membuat alur yang menarik?

Buat Premis

Tips menulis ala Raditya Dika yang kedua yaitu membuat premis. Membuat premis inilah untuk menjawab pertanyaan tentang cara membuat alur yang menarik itu.

Arti premis sendiri yaitu rangkuman satu kalimat dari keseluruhan cerita yang akan dibikin. Bang Radit punya rumus sendiri untuk membuat premis.

Rumus premisnya berisi karakter, tujuan, dan halangan. Begini contohnya, saya bikin sendiri.

Premis cerita: ada seorang pria sibuk yang sudah lama tidak jatuh cinta lalu ingin mengajak kencan seorang perempuan yang disukainya, tetapi ia bertanya soal cinta, saran dari temannya tidak masuk akal sebab si temannya juga sudah lama tidak jatuh cinta.

Premis di atas mengandung karakter: pria sibuk yang sudah lama tidak jatuh cinta. Tujuannya ingin mengajak kencan kepada perempuan yang  disukainya. Halangannya, punya teman yang suka ngasih saran tapi tidak masuk akal.

Seberapa panjang cerita dalam novel yang akan kamu buat, membuat premis itu penting.

Terlebih, bang Radit memberikan konsep saat membuat film Hangout. Dia membuat 10 premis yang berbeda, namun yang dipilih oleh sang produser yaitu premis 9 Artis terkenal diundang sosok misterius lalu mati satu per satu. Siapa pembunuhnya?

Saya pribadi pas nonton film Hangout enggak ketebak pembunuhnya siapa. Keren!

Bagi Menjadi Tiga Babak

Setelah membuat premis dengan rumus di atas. Tips menulis ala Raditya Dika selanjutnya yaitu bagi menjadi tiga babak. Dan pembagian tiga babak itu semuanya harus dijelaskan.

Babak pertama menjelaskan tentang karakter tokoh. 
Babak kedua menjelaskan tentang usaha.
Babak ketiga menjelaskan hasilnya bisa atau tidak?

Misalnya, babak pertama, karakter si pria sibuk itu kenapa ngebet banget pangen kencan. Kedua, usaha dia supaya terealisasi keinginannya bagaimana? Dan ketiga, berhasil atau tidak usahanya itu?

***

Sebagai tambahan, dalam membuat karakter harus punya kelemahan. Sebab dengan kelemahan itu yang akan membuat cerita jadi lebih hidup. Nama karakter kalo bisa yang mudah diingat dan simple.

Terakhir tips menulis ala Raditya Dika yang sangat menarik adalah menulislah atas dasar suka! Ini pernah saya tulis. Baca selengkapnya: 10 Cara Mudah Membuat Novel bagi Pemula.

Itulah 3 tips menulis ala Raditya Dika. Selengkapnya tonton saja videonya di sini.

Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url