Hobi Nulis Quotes di Instagram? Jangan Malu Dibilang Bucin!

Hobi Nulis Quotes di Instagram?

Pada artikel ini, penulis Garut pengin membahas tema tentang hobi nulis quotes di Instagram? Jangan malu dibilang bucin!

***

Kita tahu bahwa Instagram itu nggak hanya tentang foto! Namun juga kata-kata. Entah itu kata-kata yang terdapat di caption maupun quotes. Ya, quotes yang bemunculan di beranda kita misalnya.

Nah demi membuat konten yang menarik, kalimat untuk caption maupun feed yang tepat sangat dibutuhkan. Entah itu kalimat ajakan, quotes romantis, keluhan hidup, hingga quotes yang bernuansa inspiratif.

Mari kita sepakati bahwa membuat kata-kata di IG itu nggak mudah. Buktinya, ada seseorang yang bekerja untuk membuat kata-kata, salah satunya wanita bernama Laura Belgray.

Laura Belgray adalah sosok di balik bisnis copywriting Talking Shrimp. Laura menerima penghasilan dengan menulis kata-kata. Misalnya saja nama dan intro acara podcast hingga tagline di situs belanja online agar orang tertarik membeli.

Seiring populernya Instagram, jasanya kini dibutuhkan sejumlah pihak. Saat menulis kata-kata menarik untuk caption atau feed, Laura pun mendapatkan bayaran yang tidak sedikit. Ia bisa menghasilkan $950 (atau sekitar Rp 14 jutaan) per jam. Kadang Laura dapat meraup $6,000 (Rp 91 jutaan) dalam satu hari.

Kalian mungkin sudah sering melihat kutipan-kutipan menarik di Instagram, tapi saya percaya bahwa mengunggah ungkapan original buatan kita sendiri kadang lebih baik. Lebih enak, gitu.

Laura pun mengungkap bahwa kadang orang yang menyewa jasanya bukan karena mereka nggak pintar. Namun, terkadang, mereka hanya terlalu formal sehingga kata dan kalimat yang disampaikan kurang tepat.

Baca juga: Menulis dan Berimajinasi Sering Bikin Saya Ngomong Sendiri

Laura kemudian mengungkapkan, "Semakin banyak bisnis dan pengusaha menggunakan Instagram dan media sosial lain untuk memperkuat brand mereka. Mereka membutuhkan kata-kata dan tidak semua orang pintar dengan kata-kata."

Kalian yang mungkin pandai merangkai kata-kata bisa terinspirasi dari pekerjaan Laura ini. Laura memberikan sejumlah tips untuk membangun karier menulis online. Beberapa di antaranya, seperti rajin menunjukkan karya, membingkai kata-kata dengan grafis ciptaannya sendiri, dan lain sebagainya.

Meskipun Laura seorang pebisnis copywriting di Talking Shrimp, tentu lah dia juga seorang penulis. Hanya saja, mungkin kita nggak begitu mengenal arti dari copywriting. Oleh karena itu, agar pembahasan ini nggak melebar, mari kita fokus saja ke penulis yang suka bikin quotes lalu sering dibilang bucin.

Nah, sejauh yang saya ketahui, orang yang suka nulis quotes di IG, terutama quotes romantis kadang sering dibilang bucin. Lebih parah lagi dibilang alay.

Padahal, kita kan membuat quotes hanya untuk mengungkapkan apa yang ada di pikiran dan hati kita. Sehingga, jadi lega aja gitu. Makanya saran saya, bagi teman-teman yang memang suka membuat quotes romantis di IG, lanjutkan saja. Jangan down ketika ada stigma seperti itu. 


Kalian harus tahu bahwa beberapa penulis besar yang menulis buku berisi kutipan-kutipan, itu awalnya dari kesenangan mereka membuat quotes. Kemudian dilirik sama penerbit. Bagi kalian yang saat ini memiliki second account yang berisi kutipan-kutipan, coba diurus aja terus.

Kita nggak akan tahu, mungkin saja akun kedua kita itu menjadi besar lalu dilirik sama penerbit. Dan kalau pun nggak dilirik sama penerbit, bisa kedepannya dibikin menjadi sebuah buku sama diri kita sendiri. Sehingga, pembeli buku kita tahu bahwa ternyata dari dulu kita sudah rajin membuat quotes.

Berkaca dari kisah Laura Belgray, saat ini memang betapa banyak orang yang main media sosial. Tapi, ketika mereka membuat captions untuk foto yang mereka unggah, eh sering kesusahan. Sehingga captions yang mereka tulis itu simple banget.

Berbeda sama kita yang emang udah terbiasa merangkai kata, gampang aja gitu. Dan kita harus sadar bahwa ini adalah salah satu kelebihan yang harus kita manfaatkan buat berkarya.

Baca juga: Hei Penulis. Lakukan Ini Saat Kalian Beli Buku

Teman-teman, tiap penulis itu beda-beda keahliannya. Ada penulis yang ahlinya menulis buku fiksi dengan kategori keluarga, horor, fantasi, dan lain sebagainya. Ada penulis yang ahlinya menulis buku nonfiksi dengan kategori motivasi.

Nah kita mungkin masuk ke dalam kategori penulis yang ahli dalam merangkai kata-kata, ahli dalam membuat kutipan-kutipan yang ngena buat pembaca. 

Salah satu manfaat membuat quotes adalah kita seolah mewakili aspirasi dan suara orang lain. Sebab, mungkin saja keluhan kita atau kata-kata romantis yang kita bikin relate sama pambaca.

Dan perlu diingat juga bahwa peran seorang penulis bukanlah untuk menyampaikan apa yang kita dapat ucapkan, melainkan mengutarakan apa yang tak mampu kita katakan.

Contohnya, kita banyak menemukan netizen ngeshare berita atau tulisan orang lain di media sosialnya. Atau mungkin teman-teman pernah membuat quotes lalu dibagikan sama orang lain?

Nah, itulah bukti bahwa penulis mampu mengutarakan atau menuliskan aspirasi dan suara hati orang lain.

Kesimpulan tema malam ini adalah jangan down ketika mendengar stigma bahwa penulis quotes romantis itu alay, lebay, bucin, dan seterusnya dan seterusnya.

Sekali lagi, mengambil pelajaran dari kisah Laura tadi, ayo lah rajin-rajin menunjukkan karya kepada banyak orang.

Bingkai kata-kata yang kita buat sendiri dengan grafis khas ciptaan diri kita sendiri. Sudah banyak aplikasi-aplikasi yang dapat membantu mempercantik kata-kata atau kutipan-kutipan yang kita bikin. 

Ini tinggal kitanya aja, bisa konsisten nggak?

BACA JUGA: Rebel in the Rye Adalah Film Perjalanan Menjadi Seorang Penulis Sejati

Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url