Menyukai 5 Tips Menulis Puisi ala Joko Pinurbo, Ini Luar Biasa!

Tips Menulis Puisi ala Joko Pinurbo

Ada sebuah ungkapan yang menarik dari Joko Pinurbo. Ia bilang, "Melamun merupakan sebuah pekerjaan. Jadi jangan pernah merasa tidak berguna".

Hal itu disampaikan dalam acara Ubud Writers and Readers pada 2017 lalu. Meski sudah cukup lama, tapi bagi orang yang suka melamun seperti saya, merasa terwakilkan.

Sebagai penulis artikel, saya berpendapat bahwa menulis puisi itu tidak mudah. Maka dari itu, saya acungi jempol terhadap penulis puisi yang bekerja sama dengan tim penulis Garut, yaitu Wandi Rohim yang telah berkarya lewat buku Bermuara Luka Cinta.

Ucap Jokpin, nama sapaannya, menulis puisi itu perlu adanya kemampuan mengolah pikiran agar dapat menghasilkan karya puisi yang bagus. Dan sebab itu lah, ia mengaku sosok yang kerap gelisah dengan segala hal yang dipikirkannya.

Nah, saya menyukai 5 tips menulis puisi ala Joko Pinurbo. Dan ini luar biasa hebat bagi saya. Meski saya bukan orang yang suka menulis puisi, tapi ini relate sekali untuk para penulis. Berikut 5 tips menulis puisi ala Jokpin.

Banyak membaca puisi karya penulis lain

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk menulis puisi adalah banyak membaca dan mendengar puisi karya penulis lain. Ini membantu kita untuk menulis puisi karya khas sendiri. Jangan sampai, ada kedekatan yang hampir serupa dengan penulis lain. Harus beda, itu intinya.

Dengan seringnya membaca puisi penulis lain, kita akan mendapatkan pembendaharaan kata maupun diksi yang baru dan unik. Dan dengan membaca karya puisi penulis lain, kita dapat membandingkan dengan puisi karya kita sendiri.

Untuk membangun kebiasaan membaca karya orang lain, saya pernah menulis tentang tips membangun kebiasaan membaca ala Dee Lestari.

Memiliki buku catatan, khusus untuk mencatat ide

Jokpin mengatakan, segeralah catat jika ada ide yang muncul. Jangan ditunda-tunda. Jika ditunda, jiwa puisi yang ada dalam diri kita bisa hilang. Cara untuk mencatat ide yang tiba-tiba muncul yaitu dengan memiliki buku catatan. Khusus untuk mencatat ide.

Saat ingin menulis, kita akan membuka catatan tadi. Dan kemudian terbayang lah ide yang muncul itu. Lalu segera tulis. Inilah yang memang perlu dilakukan oleh seorang penulis. Mungkin kini, bisa memakai notes di ponsel untuk mencatat ide. Ini seperti yang pernah saya sampaikan dalam tulisan 5 media yang solid untuk berlatih menulis.

Memperluas sudut pandang

Lebih lanjut Joko Pinurbo bilang, kamu bisa menulis secara efisien dan lebih membumi jika memperluas sudut pandang lalu menghasilkan perasaan orang lain.

Mengenai sudut pandang ini, ia memberi arahan kepada penulis pemula agar tidak menggunakan metode apapun dalam menulis. Sebab, kata Jokpin, memakai metode malah bikin tidak kreatif. Dan tidak bisa menghasilkan karya yang indah.

Lantas gimana? Nulis aja ngalir, jawabnya. Seiring berjalannya waktu dengan terus latihan menulis maka akan merasakan tulisan yang bagus. Skill menulis akan jadi bagus.

Lebih lanjut, Jokpin dulu sering meniru gaya tulisan orang lain, tapi kemudian ia rasa kok tidak enak. Sehingga, ia menemukan gaya tulisannya sendiri.

Jangan berceramah

Tips keempat yang saya sukai dari Joko Pinurbo adalah jangan menulis puisi seolah sedang berceramah. Intinya, puisi itu biarkan pembaca yang menyimpulkan puisi kita sendiri. Biarkan pembaca yang mengawang-ngawang isi puisi yang kita tulis. Dan jangan menceramahi pembaca melalui karya.

Mungkin ini yang sering banyak orang bilang, nulis puisi itu yang tahu hanya penulisnya sendiri deh. Sedangkan pikirkan pembaca, berkeliaran kemana-mana.

Jadilah orang yang bersahaja

Tips terakhir dari Joko Pinurbo dalam menulis puisi yang bikin ngeh adalah, "Lebih baik jadi orang biasa dengan karya yang gila daripada menjadi orang gila dengan karya yang biasa-biasa saja. Jadi, jadilah orang yang bersahaja..".

BACA JUGA: Buku Bermuara Luka Cinta, Tips Menulis Puisi dari Wandi Rohim [TERUPDATE]

Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url