5 Cara Simple Membuat Outline Novel agar Naskah Kamu Cepat Selesai!

Membuat Outline Novel

Cara membuat outline novel - Bukan kamu saja ketika sedang menggarap novel lalu mentok di tengah jalan. Saya pun pernah mengalaminya.

Ini diakibatkan karena kita belum membuat outline novel atau outline cerita. Otomatis kalau sudah mentok, bingung mau ngapain lagi.

Terlebih, salah satu syarat untuk mengirim naskah ke penerbit harus 200 halaman misalnya. Lha, sementara naskah baru 120 halaman. Jadi repot..

Membuat outline novel itu penting. Ini menjadi semacam prasyarat untuk menyelesaikan naskah kita agar cepat rampung.

Sebab, outline dapat membantu kita ketika memulai cerita, lalu menuntaskannya, hingga menyempurnakan cerita.

Apa sih outline itu?

Sederhananya, ia adalah kerangka tulisan untuk memberikan gambaran ide-ide utama dan sebagai pendukung atas subjek atau tema tertentu.

Lebih detailnya, jika naskah adalah tubuh, outline boleh dibilang kerangka tubuh.

Berbicara tentang membuat outline novel, saya jadi ingat sama perkataan Brad Zomic. Dia bilang bahwa kalau seorang penulis pengin bikin novel yang bagus maka harus membuat outline yang juga bagus.

Sebab, outline yang bagus akan mengarahkan penulis kepada gagasan-gagasan yang baik, menggeneralisasikan ide-ide yang cemerlang, dan yang lebih utama adalah menjadikan naskah cepat selesai.

Mari kita bahas. Di bawah ini saya uraikan secara runut beserta contoh outline novel yang pernah saya terbitkan.

Cara membuat outline novel dan outline cerita beserta contoh outline novel

Tentukan tema cerita

Bagi penulis yang tahun ini punya rencana mau bikin novel, langkah utama yang harus kamu lakukan adalah menentukan tema cerita.

Seperti yang pernah saya bilang di postingan 7 cara membuat novel agar cepat laku, tema novel menjadi faktor penting untuk menjawab pertanyaan, apakah novel yang kita terbitkan bakalan laris atau tidak?

Bagaimana pun kalau menengok waktu yang sudah kita habiskan dalam membuat novel, mungkin cukup lama.

Maka dari itu, tema novel sebisa mungkin harus masuk ke semua kalangan pembaca. Dengan catatan kalau karya kita pengin dibaca banyak orang. Kecuali, niat kamu sekadar berkarya saja. Berarti, tema novel tergantung apa yang kamu kuasai.

Ada banyak tema novel yang masuk ke semua kalangan pembaca. Mulai dari romance, keluarga, fantasi, dan masih banyak lagi. Silakan kamu tentukan sendiri.

Tentukan latar cerita

Membuat latar cerita ada baiknya kudu sesuai dengan tema cerita. Namun, latar cerita ini tentu saja bisa dibagi-bagi.

Tergantung alur ceritanya nanti di mana. Tergantung obrolan si tokoh-tokoh dalam novel kamu berdialognya di tempat mana saja.

Misal, kalau tema cerita kamu diambil dari kisah percintaan anak SMA maka latar atau setting terkuatnya yaitu di sekolah. Pulang sekolah, tokoh-tokoh yang kamu ceritakan bertemu di sebuah halaman.

Mereka berdialog. Maka, tuliskan di sebuah halaman. Beri nama halamannya yang unik. Ini membantu untuk merangsang pembaca.

Jadi, sebelum menulis novel, outline cerita yang berkaitan dengan "latar ceita" ini nanti urutannya begini:

1. Di sekolah (beri nama sekolah yang menarik)
2. Di halaman rumah (nama halamannnya yang unik)
3. Di jalan menuju sekolah..
4. Dan seterusnya..

Karakter Tokoh

Nah ini yang buat saya menarik saat membuat outline novel, yaitu ketika saya berimajinasi terhadap karakter-karakter tokoh yang ingin saya tulis. Mari kita runutkan lagi dari cara pertama sampai ketiga.

Tema cerita: romance.
Latar cerita terkuat yang akan sering dibahas dalam novel: sekolah.
Latar yang membantu untuk mengembangkan cerita: halaman dan jalan dan seterusnya..
Karakter tokoh:

Si A: karakter tokoh: dingin. Sekali berbicara dengan lawan mainnya, menyejukkan.
Si B: pemarah, pendendam.
Si C: tokoh pembantu: sering memberi nasihat.
Si D: dan seterusnya..

Barangkali begitu contoh membuat outline novel mengenai karakter tokoh. Silakan dibikin sendiri.

Bikin kerangka karangan

Wah di sini yang mesti lebih detail lagi. Mari saya beri contoh membuat kerangka karangan dalam membuat novel yang masih diambil dari cerita di atas.

Chapter 1: Si A yang dingin berkenalan dengan si B yang dikit-dikit marah di kelas.
Chapter 2: Di kelas, Si A dan Si B  tidak pernah akur. Kerjaannya berantem.
Chapter 3: Si B curhat sama Si C. Lalu si C memberikan nasihat. Berhubung, si C adalah sahabatnya si B.
Lompat ke chapter 9 misalnya: Eh si C malah jatuh hati sama si A.
Lompat ke chapter yang terakhir: Klimaksnya adalah si A jadian sama B karena awalnya saling membenci, jadi pada jatuh cinta.

Sesimple itu lah bikin kerangka karangan novel. Jadi ada pengenalan, konflik, dan endingnya.

Seringlah membaca novel yang bagus saat menggarap novel

Dari cara satu sampai empat, itu sudah kumplit untuk membuat outline novel. Yang terakhir adalah ada baiknya membaca novel yang bagus meski pun sedang menggarap novel.

Curi-curi waktu lah sambil membaca. Sebab nanti dapat diksi-diksi baru, ketegangan cerita baru, konflik yang baru, ini sih yang jadi ilmu buat perkembangan tulisan kita.

Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url