Kupas Tuntas tentang Writer's Block. Gimana Cara Mengatasinya dan Mengapa Bisa Terjadi?

Cara mengatasi writers block


Pertama kali istilah writer's block dipopulerkan oleh Edmun Bergler pada 1940-an. Writer's block ini membikin penulis kebingungan ketika akan menulis sesuatu. Menunggu satu atau dua kata yang muncul untuk kemudian dituangkan ke dalam bentuk tulisan dapat memakan waktu yang cukup lama.

Apakah writer's block adalah situasi yang wajar bagi penulis? Benar. Penulis buku yang sudah berpengalaman sekali pun, pernah mengalami hal ini. Sebab, tidak bisa dimungkiri bahwa menulis butuh kreativitas.

Saya sendiri pernah, bahkan sering mengalami writer's block. Kesalahan saya adalah memiliki sifat yang terlalu perfeksionis saat menulis. Saya menuntut diri untuk selalu membuat tulisan yang menarik. Padahal, ada baiknya tulis apa adanya dulu lalu edit saat tulisan sudah selesai.

Writer's block kadang muncul ketika ide sudah datang di kepala. Biasanya penulis membutuhkan ide dulu untuk menulis, lalu menghajar ide tersebut. Namun, saya tidak. Ide sudah berdatangan, tapi masih saja sulit merangkai kata demi kata. Hasilnya malah terus-terusan menatap layar laptop. Dan malah melakukan kegiatan selain menulis.

Saya pernah sudah berusaha keras untuk menulis sesuatu, tapi malah gagal. Seolah, kemampuan menulis saya hilang seperti kisah J.D Salinger di film Rebel in the Rye. Dan bagi saya, writer's block cukup mengerikan.

Mari kita kupas tuntas tentang writer's block. Gimana cara mengatasinya dan mengapa bisa terjadi? Buat saya tema ini menarik untuk dikuak. Sebab, setelah berselancar seharian di internet membaca artikel-artikel tentang writer's block, saya tidak mendapati artikel yang berkualitas membahasnya.

Saya menulis artikel tentang writer's block ini kepada pembaca agar paham betul cara mengatasi writer's block. Lalu merangkum alasan-alasan mengapa writer's block bisa terjadi. Seperti biasa, seperti dalam postingan cara membuat komunitas literasi, saya tulis artikel ini secara runut agar pembaca dapat memahaminya.

Cara mengatasi Writer's block


Menulis sesuatu yang baru di luar kemampuan tulisanmu

Cara pertama ini cukup ampuh untuk mengatasi writer's block. Saya misalnya lebih senang menulis artikel bertema kedaerahan untuk kemudian saya kirim ke media online. Lalu, setelah tulisan saya berhasil tembus di media online maka project selanjutnya yaitu saya ingin fokus menulis di blog dengan menggunakan SEO yang sudah saya pelajari. Hasilnya, writer's block tidak datang lagi.

Kalian mungkin senang menulis cerita di WattpadLantas ketika writer's block muncul, coba sesekali menulis artikel untuk kalian kirim ke media online. Jika terus-terusan saja menulis di genre yang kalian sukai, tentu writer's block akan datang. Namun, ketika kalian sedikit beralih dulu ke genre tulisan yang lain seperti menulis bertema horor, komedi, dan lain sebagainya maka saya yakin writer's block tidak akan menghantui kalian.

Di blog penulis Garut sendiri, saya kerap membuat rubrik-rubrik tulisan terbaru. Ini bertujuan agar terhindar dari writer's block. Dan hasilnya memang benar, menulis jadi tambah semangat lagi. Coba, aplikasikan cara pertama ini.

Rehat sejenak, ada semacam jeda

Jika langkah pertama sulit untuk kalian amalkan, cara selanjutnya adalah rehat sejenak. Saya pernah menulis tentang apakah menulis memerlukan jeda? Dengan rehat sejenak, ini akan memudahkan kalian untuk mencari inspirasi menulis.

Mungkin saja writer's block yang datang kepada kalian dikarenakan tidak ada inspirasi atau ide yang muncul di kepala. Rehat sejenak atau jeda dulu dalam menulis, saya menganjurkannya meski ini tidak ada aturan tertulis. Dengan catatan, jeda tersebut tentu jangan kelamaan. Minimal dua hari.


Mencari suasana baru

Maksud cara mengatasi writer's block yang ketiga ini adalah coba deh sekadar memindahkan laptop ke ruang tamu saja bisa bikin tulisan mengalir. Atau misalnya terbiasa menulis di rumah lalu menulis di sebuah kafe. Ini ampuh juga.

Dulu, saya pernah diprotes oleh ibu saya. Mengapa saya sering memindahkan meja belajar dari tempat A ke B, yaaa tujuan ini untuk mengatasi writer's block.

Membaca buku atau membaca tulisan orang lain

Cara keempat ini seperti yang kalian lakukan saat ini, yaitu kalian berusaha kepo untuk mengetahui artikel tentang writer's block ini. Kalian penasaran dengan judul kupas tuntas tentang writer's block ini. Nah, ini kan membikin wawasan kalian bertambah. Terlebih lagi mungkin saja kalian merasa "ngeh" sama artikel ini.

Ketika saya ingin menulis tema writer's block, saya melakukan riset dulu. Awalnya saya ragu untuk menulis tema ini karena ragu merupakan salah satu penyebab writer's block (nanti dibahas) sehingga hasilnya kan saya bisa menulis artikel ini.

Selain membaca tulisan orang lain, coba perbanyak baca buku. Nanti bakal dapat diksi-diksi baru. Barulah langsung eksekusi ide yang muncul di kepala kalian.

Melakukan freewriting

Cara mengatasi writers block


Lakukan menulis bebas ketika writer's block menghampiri kalian. Tanpa perlu ejaan kata, aturan, dan lain-lain. Pokoknya apa yang ada di kepala kalian, tulis saja. Itu sebabnya saya punya dua blog. Pertama, blog ini. Dengan catatan harus berkualitas artikelnya. Kedua, blog pribadi yang asal tulis saja secara random dan non formal. Jadi writer's block sudah jarang datang lagi.

Membuat outline (kerangka tulisan)

Salah satu cara untuk menulis artikel yang berkualitas adalah dengan membuat kerangka tulisan. Membuat poin-poin yang ingin disampaikan. Mungkin saja cerita yang akan kalian tulis di Wattpad atau di platform menulis lain terjadi writer's block karena tidak membuat outline dulu. Dengan adanya outline tulisan, saya yakin writer's block setidaknya tidak akan menghampiri kalian.


Singkirkan distraksi

Setiap mau menulis artikel baru atau ketika saya sedang menulis, saya selalu me-logout semua akun media sosial. Ponsel saya singkirkan di dekat saya. Sebab, notif berbunyi kadang bikin saya kehilangan fokus. Kalau bisa matikan saja ponsel kalian. Ini sih cara mengatasi writer's block yang lumayan ampuh buat saya.
 

Membaca ulang tulisan

Saya pernah berada di titik yang paling bingung untuk menulis artikel di media online berbayar. Betul-betul lupa lagi teknik-teknik menulisnya. Kemudian saya berhenti menulis. Tapi, sulit lagi untuk menulis kembali. Hingga akhirnya saya menemukan gaya menulis saya dengan membaca ulang tulisan. Akhirnya, saya bisa kembali menulis di media online.

Penyebab terjadinya writer's block

Mari kita kupas tuntas mengapa penulis bisa terjadi writer's block?

Cara mengatasi writers block



Mengalami brain fog

Ini adalah salah satu penyebab yang kerap terjadi pada penulis sehingga mengalami writer's block. Brain fog adalah kondisi di mana seseorang mengalami kelelahan otak yang kemudian sulit untuk berpikir, fokus, dan berkontemplasi seharian.

Seharusnya ketika otak sudah mulai lelah maka beristirahat lah. Bukan dipaksakan untuk menulis. Saya dulu sering memaksa otak untuk bekerja. Hasilnya, tulisan saya buruk. Sehingga sia-sia waktu yang saya habiskan.

Kurang persiapan saat menulis

Pertanyaan macam, "Mau nulis apa, ya?" adalah pertanyaan yang timbul akibat tidak memiliki persiapan. Duduk sambil menatap layar laptop, tapi tidak apa yang mau ditulis. Ini balik lagi ke poin outline tadi dalam cara mengatasi writer's block. Jadi, membuat kerangka tulisan benar-benar penting sekali. Penulis yang kurang persiapan saat menulis, saya jamin bakal mengalami writer's block.

Khawatir akan komentar orang lain

Ini sering terjadi pada penulis yang masih berkarir dalam dunia kepenulisannya. Mereka sering kali khawatir atas apa yang mau ditulisnya sehingga tulisan yang sudah direncakan lalu mengendap begitu saja. Padahal, menulis untuk disukai banyak orang itu tidak akan pernah terjadi. Pasti akan ada komentar buruk yang masuk kepada kita. Entah ejaannya yang salah, tulisan sulit dipahami pembaca, dan masih banyak lagi.

Ragu terhadap diri sendiri

2020 lalu saya pernah menulis tentang sikap toxic dalam menulis, silakan baca artikel ini: 5 sikap toxic dalam aktivitas menulis yang harus kalian hindari. Dalam artikel itu, ragu atau insecure sama tulisan sendiri termasuk ke dalam salah satu yang menyebabkan writer's block. Dan boleh dibilang cukup parah. Jadi, ada baiknya tuangkan saja ide yang ada di kepala kalian, jangan ragu.


Terlalu perfeksionis

Macam-macam kepribadian penulis itu beda-beda. Saya masuk ke sifat penulis yang perfeksionis sehingga sering menulis sambil mengedit. Tentu ini berbahaya. Tulisan yang seharusnya selesai dalam sejam, eh malah lama banget. Jadi jangan terlalu perfeksionis seperti saya.

Barangkali itulah pembahasan tentang writer's block. Saya sudah mengupas tuntas cara mengatasisnya gimana dan mengapa bisa terjadi. Semoga bermanfaat

Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
1 Comments
  • Salman
    Salman 23 Februari 2021 pukul 10.18

    Wuih, lengkap mas tulisannnya. Jadi berkaca sama diri sendiri yang sering banget ngalamin writer's block.

    Btw memang sifat perfeksionis itu bisa jadi bumerang. Kalau semua-semua pengen sempurna jadinya malah gak jadi-jadi. Kalau nulis rasanya selalu ada yang kurang, nulis pun jadi beban dan kadang malah bikin stress. Saya aja jadi punya blog yang gak keurus gara-gara selalu kepikiran harus bikin artikel yang jauh lebih berbobot dibanding kompetitor lainnya.

    Kalau saya lagi ngalamin writer's block sih cara yang paling ampuh biasanya freewriting. Makanya saya punya blog yang isinya gak terlalu serius dan bisa diisi apa aja. Fungsinya memang cuma buat balikin mood nulis aja.

    Selain itu menghilangkan distraksi juga g kalah penting. Saya kalau lagi 'in the zone' itu bisa nulis banyak banget. Tapi kalau dah keganggu kadang males mau nerusin lagi, apalagi kalau keganggunya kelamaan.

    PS: Tulisanmu bagus-bagus mas Ridwansyah. Salam kenal y :)

Tambahkan Komentar
comment url