7 Cara Menjual Cerita Karangan Sendiri biar Dapat Uang

Cara Menjual Cerita Karangan Sendiri


Ternyata tidak semua penulis atau pengarang tahu prosedur cara menjual cerita karangan sendiri. Baik itu karangan berbentuk novel, cerpen, maupun puisi.

Terlebih lagi, saat ini, sudah banyak bermunculan aplikasi menulis novel online, yang mana kebanyakan platform menulis online tersebut juga menyediakan ruang bagi pengarang untuk mempublikasikan atau menjual karyanya.

Berdasar pengalaman saya selama berkiprah di dunia penulisan, ada banyak ruang atau tempat bagi penulis untuk menjual karyanya.

Karya di sini, dalam artian, tidak hanya berupa cerita novel atau cerpen saja, karangan berbentuk opini pun bisa dijual. Hanya saja, mungkin, balik lagi, sebagian penulis yang baru terjun ke dunia penulisan, belum mengetahui tempat untuk menjual karyanya tersebut.

Maka dari itu, saya tertarik untuk mengangkat tema artikel ini sebagai jalan bagi kalian untuk mendapatkan uang dari hobi menulis.

Lantas, dikemanakan seharusnya cerita karangan kita dijual? Berikut ulasannya.

Cara menjual cerita karangan sendiri

1. Publish di platform menulis cerita online

Sejak dulu, saya sudah sering mengamati perkembangan aplikasi menulis novel online. Mereka seolah bersaing untuk menjadi aplikasi terbaik, tapi faktanya mereka biasa-biasa saja karena sudah memiliki penggemar masing-masing.

Sebut saja NovelToon, GoodNovel, NovelMe, Wattpad, dan Fizzo. Mereka terus mengupgrade aplikasinya agar dapat memberikan kenyamanan bagi para penulis, tapi tanpa merendahkan kompetitornya.

Hal yang perlu dilakukan oleh penulis atau pengarang adalah menulis cerita sebagus mungkin. Menulis cerita yang dapat menggugah pembaca dan editor. Kalau sudah bagus kemungkinan akan diterima, sehingga uang bakal mengalir ke dompet para penulis.

Oleh sebab itu, setelah menulis cerita, sebaiknya langsung publish di aplikasi menulis cerita online. Beberapa aplikasi menulis yang saya sebutkan di atas hanya menerima cerita novel.

Jadi, langsung taruh aja cerita karangan kalian (novel) di aplikasi menulis tersebut.

Saat kalian mempublish cerita, itu sama saja dengan menjual karya. Bisa dipahami, kan?

2. Jual ke koran

Ini bentuk ceritanya lebih ke cerita pendek (cerpen). Beberapa koran rutin menerima cerpen dari para pengarang. Tiap saya baca koran, pasti ada cerpen di halaman tertentu. Sayangnya, saya tidak cukup lihai menulis cerpen.

Bagaimana cara menjual cerpen ke koran?

Kalau tidak keliru dari hasil ngobrol-ngobrol dengan penulis cerpen, itu caranya langsung saja cerpennya kirim via email. Berarti, tugas kalian adalah mencari tahu tentang koran mana yang suka memuat cerpen.

Saya rasa akan ada kebanggaan tersendiri saat karya kita sukses dimuat dalam koran.

3. Jual ke media online

Bentuk cerita yang dimuat di media online biasanya cerpen dan esai. Dan sejauh ini, ada banyak media online yang membayar esai dari kiriman penulisnya, salah satunya Detik.

Atau kalau keberatan ke Detik, bisa ke Mojok, Basabasi (menerima cerpen dan puisi), dan pokoknya banyak, deh!

Coba baca ini, salah satu tulisan saya yang masih dibaca ribuan orang tentang media online yang membayar besar kontributornya: daftar media online yang membayar penulisnya.

4. Ajukan ke penerbit

Bicara penerbit, maka umum bentuk cerita yang dapat kita jualnya. Entah itu cerpen, novel, puisi, naskah genre buku motivasi, dan lain-lain.

Ada dua cara untuk menjual karya ke penerbit. Pertama, kirim naskah kita ke penerbit mayor. Dan ketika diterima sama penerbit mayor, maka karya kita akan dibayar (alias dikasih royalti).

Kedua, ajukan ke penerbit indie, kerjasama dengan mereka, bayar penerbitan sendiri, lalu jual buku karya kita sendiri itu. Cara kedua ini lebih efektif kalau berbicara soal finansial.

Tugas kalian kalau kepikiran mengaplikasikan cara keempat ini adalah selesaikan dulu naskahnya sampai bener-bener dirasa bagus. Setelah itu, barulah kirimkan.

5. Jual di grup jual-beli artikel

Artikel juga pada dasarnya masih relevan lah dikategorikan sebagai cerita karangan sendiri. Untuk itu, kalau kalian punya bakat menulis artikel, sebaiknya mulailah menulis artikel dengan tema artikel yang kalian sukai.

Entah itu wisata, games, menulis artikel resep masakan, dan lain-lain. Bikin minimal 10 artikel, lalu promosikan di grup jual-beli artikel.

Grup tersebut bisa kalian temui di Facebook. Saya pernah melakukan hal ini, dan lumayan dibayar sekitar 150 ribu oleh para blogger.

6. Bikinkan ebook, lalu jual di blog

Ini dia cara yang kerap dilakukan oleh penulis blog di mana blognya itu sudah terkenal atau dikunjungi banyak orang.

Sebut saja bagi mereka mudah untuk menulis tips & trik maupun panduan, lalu dijadikan ebook, dan kemudian dijual.

Apakah terbilang work? Jelas. Sebab, yang mereka tulis, isinya ilmu semua. Dan pembacanya sudah tahu sosok penulisnya bagaimana.

Saya pernah kepikiran begini. Tapi, saya urungkan lagi karena waktu untuk membuat ebooknya nggak ada.

7. Tawarkan cerita ke para pengarang

Ini cara sulit, tapi bisa kalian coba.

Sekiranya kurang paham tata cara menjual cerita karangan sendiri, sebaiknya langsung jual ke pengarang lain.

Katakan lah beli jadi, atau terima bersih uangnya aja langsung. Sehingga nanti copyright-nya atau hak ciptanya milik si pengarang yang membeli cerita karangan kalian tersebut.

Sekian. Itulah 7 caranya. Selamat mengaplikasikannya!

BACA JUGA: Cara Membuat Cerita
Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url