Lengkap! Begini Prosedur Membuat Buku Kisah Sendiri Melalui Bantuan Seorang Penulis

Prosedur Membuat Buku


Kalau kita memandang jauh dunia perbukuan, banyak orang yang ingin membuat buku meski dirinya bukan seorang penulis. Hanya saja yang jadi pertanyaan mereka adalah gimana sih prosedur membuat bukunya?

Saya sering mendapati orang-orang yang seperti itu. Biasanya orang yang ingin membuat buku kisah sendiri, salah satunya adalah tokoh masyarakat. Bahkan, tidak sedikit juga orang-orang yang misalnya pernah mengalami patah hati atau kisah hidupnya rumit.

Saya pernah bekerja sama dengan mereka. Ketika saya tanya mengapa kisah hidup mereka ingin dibukukan, jawaban mereka simple. Dan motivasinya sama seperti kita yang hobi menulis. Adalah untuk kenang-kenangan saja. Malahan, bukunya nanti tidak untuk diperjualbelikan katanya.

Balik lagi, yang jadi pertanyaan mereka adalah gimana prosedur membuat bukunya? Khususnya melalui bantuan seorang penulis? Dalam hal ini, si penulis nanti sebagai ghostwriter. Sedangkan nama mereka tercantum sebagai penulis meski tidak menulis.

Berangkat dari pertanyaan itu, saya kemudian tertarik untuk menulis artikel ini. Dan kebetulan juga di Google belum ada yang membahasnya.

Di sini, saya akan menjelaskan secara detail prosedurnya. Mulai dari harus mencari penulis yang  seperti apa, si penulis harus gimana aja, hingga orang yang ingin membuat buku harus ngapain aja.

Berikut di bawah ini penjelasannya.

1. Saya harus mencari penulis yang seperti apa?

1). Tulisannya rapi

Jangan memberikan project membuat buku kepada penulis yang baru belajar menulis. Apalagi kepada penulis fiksi. Sebab orang yang ingin membuat buku biasanya genre bukunya adalah nonfiksi. 

Penulis yang baru belajar menulis salah satu kekurangannya yaitu tulisannya kadang nggak rapi. Dan masih kurang enak baca. Di- yang disambung dan di- yang dipisah juga kadang masih belum bisa membedakan.

Cari lah penulis yang tulisannya rapi. Titik dan komanya enak dibaca. Tahu kata baku dan tidak baku. Kalau kata anak jaman sekarang, typing-nya ganteng. 

2). Ngerti dunia penerbitan

Selain mencari penulis yang tulisannya rapi, cari juga penulis yang ngerti dunia penerbitan. Kalau penulisnya tahu tentang penerbitan, otamatis dia akan menjelaskan secara detail bukunya nanti kayak gimana. ISBN-nya, pembuatan covernya, hingga kapan buku itu bisa selesai.

Sedangkan penulis yang nggak ngerti dunia penerbitan, masa iya kamu percayai?

3). Punya pengalaman sebagai ghostwriter

Minimal dia pernah punya pengalaman sebagai ghostwriter. Ada satu buku yang pernah dia tulis dari suruhan orang lain. Ini untuk memperkuat kepercayaan.

4). Aktif berkomunikasi dengan kamu

Jangan lupa! Cari penulis yang aktif berkomuniasi dengan kamu. Dia semangat mengerjakannya. Selalu ngasih info begini dan begitu. Ini untuk memudahkan project buku kamu. Kalau saya perhatikan, masih banyak penulis yang cuek berkomunikasi dengan klien-nya. 

2. Si penulis harus gimana aja?

1). Paham tentang penerbitan

Untuk menjadi seorang ghostwriter, wajib mengerti dunia penerbitan. Untuk memahaminya, ini tidak diajarkan di perkuliahan Bahasa Indonesia. Tapi, bisa dipahami lewat pergaulan.

Saya sendiri tahu seluk beluk penerbitan dari hasil tanya-tanya dan bergaul dengan para penerbit. Nah kamu yang ingin mengetahui soal penerbitan, tentu harus banyak nyari informasi dan gaul dengan orang yang paham penerbitan.

2). Sering menjelaskan sedikit-sedikit mengenai apa saja yang ada di dalam buku

Kalau sudah memahami dunia penerbitan, penulis sering-sering lah menjelaskan sedikit-sedikit mengenai apa saja yang ada di dalam buku. Misalnya, "Buku ini ada ISBN-nya, Pak/Bu. Bukan dicetak di fotocopyan. Buku bapak/ibu ada di Perpustakaan Nasional nantinya. Untuk covernya begini dan begitu".

3). Sabar melayani klien

Utamanya adalah sabar menghadapi klien yang misalnya nggak paham kepenulisan dan penerbitan. Sudah berapa kali saya mengerjakan project buku orang lain lalu mendapati klien yang rumit. Tapi, saya sabar aja. Selalu terus memahami apa yang mereka inginkan.

3. Orang yang ingin membuat buku harus ngapain aja?

1). Memahami kerja penulis

Kamu yang ingin membuat buku melalui bantuan seorang penulis atau ghostwriter, tolong pahami kerja penulis. Setiap penulis beda-beda kepribadiannya. Ada yang perfeksionis, cepat, dan masih banyak lagi. Satu hal yang harus kamu utamakan; adalah kepercayaan.

Menulis buku beratus-ratus halaman itu capek, kamu hanya perlu memahami kerja penulis. Dan menghormatinya.

2). Aktif memberi kritik dan saran

Saya pribadi dan mungkin bagi kebanyakan penulis, senang mendapati klien yang aktif memberikan kritik dan saran. Mulai dari mengkritik kalimat yang kurang enak dibaca sampai memberikan saran dalam pembuatan cover misalnya. Itu bagi penulis terasa dekat banget memperhatikan dan mempedulikan karyanya.

3). Jangan mempersulit penulis

Misalnya naskah sudah selesai lalu tiba-tiba minta dirombak dari awal. Ini mempersulit penulis. Masih mending memberikan fee besar dan sudah ada perjanjian, kalau belum? Ini tentu akan mempersulit bagi si penulisnya.

Ada beberapa penulis yang harus kerja, sudah berkeluarga, dan mengerjakan project buku lain. Lalu ketika minta dirombak dari awal, bisa membikin si penulis stress. Dan takutnya, buku tidak bagus.

Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url