5 Senjata Tempur Penulis yang Wajib Dimiliki di Era Sekarang
Maka dari itu, lima senjata tempur penulis yang akan saya share di postingan ini, tidak akan memasukkan fasilitas seperti laptop yang mewah.
Pengin tahu apa aja senjata tempur yang harus dimiliki seorang penulis di zaman sekarang?
Berikut di bawah ini penjelasannya…
Baca Juga: Mengapa Cerita Sepi Pembaca?
Senjata Tempur Penulis yang Wajib Dimiliki
Rutin Membaca
Senjata tempur pertama bagi penulis yaitu harus rutin membaca. Sebab, dengan membaca, kamu akan jadi tahu banyak hal. Kalau tahu banyak hal, kamu jadi punya banyak ide juga untuk menulis.Bukan hanya buku yang perlu kamu baca. Opsi lainnya yaitu majalah, koran, artikel di internet, dan sebagainya. Semakin banyak yang kamu baca, akan semakin banyak juga ide yang didapatkan.
Selain itu, untuk menjadi seorang penulis, kamu harus punya gaya penulisan. Baik itu tulisan yang santai banget seperti menulis di blog, atau tulisan yang dapat menegangkan seperti cerita misteri, dan lain-lain.
Bagaimana kamu bakal tahu semua itu? Tentu saja dengan membaca karya-karya yang sudah ada. Semakin banyak membaca dan mengetahui berbagai jenis tulisan, semakin bisa nantinya kamu menentukan gaya penulisan.
Menguasai Bahasa dan Cara Menulisnya
Perlu dipahami bahwa keunggulan para penulis dibandingkan dengan orang awam adalah kemampuan berbahasa. Sebagai penulis, kita tentu saja harus menguasai suatu bahasa untuk bisa berkomunikasi dengan pembaca.Sebelum menulis, pikirkan sejenak: Menulis apa? Untuk siapa? Ya, tentu kita menulis untuk pembaca. Namun, pembaca yang mana? Tentukan pembacamu.
Menulis merupakan pekerjaan untuk orang lain. Tulisan kita akan berarti jika sudah beredar di masyarakat.
Baca Juga: Yang Disorot Editor Saat Naskah Masuk
Memperkaya Kosakata
Bahasa dapat dipahami pembaca bila ditulis dengan jelas, yaitu gunakan kata-kata yang mudah dipahami artinya dan dapat dirangkai menjadi kalimat tidak rumit.Kalimat tidak rumit harus terdiri dari S-P-O-K. Panjang kalimat, maksimal 18 kata.
Jangan lupa juga bahwa perhatikan tanda baca seperti koma bila terpaksa menulis lebih dari 10 kata dalam sebuah kalimat. Tujuannya, supaya pembaca tidak terengah-engah. Pramoedya Ananta Toer seringkali menggunakan kalimat pendek-pendek dalam karyanya.
Supaya mudah dipahami, kamu perlu juga memiliki koleksi kosakata yang memadai. Untuk memperkaya kosakata, diperlukanlah yang namanya latihan.
Biasakanlah untuk membuka kamus bahasa Indonesia guna menambah perbendaharaan katamu, untuk mencari juga kekuatan kata-kata. Kamu bahkan dapat membuka KBBI daring di internet, mudah dan tentunya gratis, hanya modal kuota.
Kepekaan Terhadap Lingkungan
Bila kamu menulis cerita pendek atau novel, diperlukan pembekalan pengetahuan mengenai manusia dan alam sekitarnya, serta Sang Pencipta.Kamu harus mengenal apa itu manusia, juga alam semesta. Untuk itulah, seorang pengarang harus peka pada lingkungannya. Banyak pengarang sukses, salah satunya dikarenakan peka terhadap lingkungan sekitarnya.
Disiplin & Konsisten Berkarya
Untuk bisa menjadi pengarang sukses, mutlak dibutuhkan disiplin dalam menulis!Tanpa hadirnya kedisiplinan, sebuah karya tidak mungkin jadi. Yang bikin seseorang tidak disiplin adalah berasal dari diri sendiri, yaitu malas dan tidak bisa mengelola waktu.
Nah, hal-hal yang seharusnya dilakukan adalah:
1. Tentukan jadwal menulis (jam-jam tertentu, tiap hari)
2. Sediakan tempat khusus yang memadai agar menulis dapat bekerja optimal
3. Sediakan sarana menulis: pena, komputer/laptop, buku referensi
4. Punyai jadwal membaca
5. Berdiskusi dengan seseorang untuk mengasah kemampuan, daya pikir, imajinasi, dan kepekaan
6. Evaluasi karya yang telah diciptakan
Kesimpulan
Itulah beberapa senjata tempur penulis yang mesti dimiliki di zaman sekarang.Sekadar info, untuk kamu yang suka menulis novel online, izinkan saya merekomendasikan sebuah template. Namanya template Novel Planner.
Silakan baca ulasannya lewat artikel review template Novel Planner.
