Menguak Alasan Mengapa Cerita Sepi Pembaca

Menguak Alasan Mengapa Cerita Sepi Pembaca

Bukan hanya kamu saja, saya pernah juga mengalami sepi pembaca setelah mempublikasikan cerita atau karya di sebuah platform novel online. Padahal, cerita yang saya publis sudah lumayan bagus. Tapi, kok tetap minim pembaca ya?

Dalam artikel ini, saya akan menguak beberapa alasan mengapa sebuah cerita sepi pembaca. Saya menemukan jawabannya setelah melakukan riset di berbagai aplikasi novel online dan juga berdiskusi dengan sebagian penulis yang juga pernah mengalami fase tersebut.

Beberapa alasan di bawah ini pernah saya dengar juga dari penulis-penulis yang sukses berkarir di aplikasi-aplikasi seperti Fizzo, GoodNovel, KaryaKarsa, dan sebagainya.

Alasan-Alasan Mengapa Cerita Sepi Pembaca

Cerita tidak sesuai pasar platform

Ini adalah alasan paling ideal kenapa cerita yang kita publis di aplikasi novel online sepi pembaca. Ya, bukan pasarnya.

Sebut saja di Fizzo misalnya, platform ini lebih banyak cerita-cerita novel yang berbau dewasa, perselingkuhan, dan tema-tema 18+. Sehingga, kurang cocok bagi kamu yang mempublikasikan genre teen fiction.

Maka dari itu, mengamati “pasar” di sebuah aplikasi novel online harus diutamakan dulu sebelum betul-betul berkarir di sana. Ingat bahwa setiap platform memiliki pasar yang berbeda. Penulis harus bisa menyesuaikan.

Cover dan judul tidak menarik

Tidak dapat dipungkiri bahwa cover dan judul merupakan gerbang utama untuk menggoda calon pembaca. Meskipun ada istilah “don't judge book by its cover”.

Namun, pahami bahwa kamu akan menulis di aplikasi digital yang di mana, kebanyakan pembaca melirik cover dan judul dulu daripada isi cerita.

Cover yang tidak relevan dengan tema cerita, serta judul yang tidak menarik, jelas akan membuat cerita kamu sepi pembaca. Maka, buatlah se-striking mungkin guna menarik pembaca.

Naskah tidak rapi

Di beberapa aplikasi novel online, masih banyak penulis (khususnya pemula) yang penulisannya kurang rapi seperti disingkat-singkat, tidak tahu menempatkan tanda baca atau huruf kapital dengan baik, atau tidak sesuai PUEBI. Dengan demikian, wajar cerita sepi pembaca.

Akan tetapi, bukankah ada pengarang yang penulisannya tidak rapi, namun pembacanya banyak? Contohnya di Wattpad. Nah, itu pasti ada faktor lain seperti cerita dia memang sangat menarik. Tapi jangan dijadikan patokan, berapa banyak coba yang penulisannya tidak rapi lalu mengundang banyak pembaca?

Faktanya, penulis-penulis yang penulisannya rapi lah yang memperoleh viewers tinggi.

Cerita minim konflik

Sejatinya, pembaca doyan sekali pada cerita yang dari awal sudah menampakkan konflik. Sebab, mereka bakal penasaran terhadap nasib dari tokoh-tokoh yang kita ciptakan, apakah tokoh tersebut berhasil melewati konflik atau malah putus asa.

Setelah membuat konflik di awal, buatkan konflik baru lagi yang bikin si protagonis kasihan. Nah, dengan banyaknya konflik, tentu dapat mendulang pembaca. Sebaliknya, cerita yang minim konflik, pasti minim juga menarik pembaca.

Kurang melakukan promosi dan menyapa penulis lain

Sebagian besar penulis yang baru terjun di sebuah platform novel online, untuk mendapatkan viewers, mereka biasanya melakukan promosi di media sosial. Bahkan, saking pengin banyak pembaca, mereka aktif juga menyapa dan membaca karya sesama penulis lainnya.

Kamu, yang mengabaikan promosi dan jarang menyapa penulis lain, pasti rata-rata yang melihat karyamu bakal sedikit. Maka dari itu, lakukan promosi dan mulailah berteman dengan penulis yang juga berkarir di platform yang sama untuk menggaet pembaca.

Kesimpulan

Berhubung artikel ini membahas aplikasi novel online, maka saya merekomendasikan sebuah template untuk memudahkan kamu dalam mengarang cerita. Nama templatenya Novel Planner.

Template ini sudah banyak penggunanya, silakan baca ulasannya lewat postingan Review Template Novel Planner.

Sekian.
Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url