Review Buku Cinta, Rindu, dan Sekelumit Tentangnya karya Irsan, Lengkap dengan Wawancara Kami Bersama Penulis

Buku Cinta, Rindu, dan Sekelumit Tentangnya

Hanya dalam waktu dua hari saja bagi saya untuk mengkhatamkan buku Cinta, Rindu, dan Sekelumit Tentangnya karya Irsan. Biasanya buku dengan setebal 200 halaman lebih akan saya lahap, setidaknya paling lama dalam kurun waktu satu pekan.

Akan tetapi, buku yang ditulis oleh lelaki kelahiran Medan ini selalu saja memancing tangan saya untuk segera membuka halaman-halaman berikutnya.

Satu hal sebenarnya yang membuat tangan saya gregetan ingin membuka halaman selanjutnya, adalah buku ini tidak bikin saya bosan. Serius. Meskipun isinya kebanyakan membahas tentang percintaan.

Kalau boleh jujur, saya merupakan tipe pembaca yang agak kurang suka membaca buku bertema percintaan. Saya selalu sinis bahwa buku dengan tema percintaan, pasti penulisnya bakal sok tahu memandang dunia cinta-mencinta.

Tapi, dalam buku ini, penulis tidak sok tahu. Sebab, apa yang Irsan tulis kebanyakan relate bagi saya. Dan faktanya, saya sering menganggukan kepala. Tanda bahwa saya setuju sama opini-opininya.

Okay, bagi teman-teman yang ingin tahu lebih dalam mengenai buku karya Irsan Liem (nama lengkap penulis), silakan baca postingan review ini hingga tuntas.

Baca Juga: Review Buku Urgensi Makna Shalat

Review Buku Cinta, Rindu, dan Sekelumit Tentangnya

Deskripsi Buku

Judul: Cinta, Rindu, dan Sekelumit Tentangnya
Kategori: Motivasi & Pengembangan Diri, Nonfiksi
Penulis: Irsan
Penyunting: Theodore
Penata Letak: OPM Creative
Desain Sampul: OPM Creative
Ilustrasi Isi: Zubaid Hasan R.
Ukuran: 13 x 19 cm
Isi: 254 hal., hitam-putih
Soft Cover

Pengambilan Judul Buku yang Bikin Saya Penasaran

Rasa penasaran saya muncul di balik kata “tentangnya” pada judul buku ini. Apakah kata tersebut ditujukan untuk cinta dan rindu, atau malah ditujukan untuk seseorang. Sebab, Irsan seolah pure menuangkan pengalaman rasanya kepada seseorang pada setiap chapter yang dia buat.

Tapi, setelah diwawancarai oleh Vanesha (book marketer tim penulis Garut), Irsan mengatakan bahwa di balik kata “Tentangnya” memang tertuju pada cinta itu sendiri, bukan ke individu. Lebih lanjut Irsan menyampaikan bahwa, buku ini memang sebenarnya ada based on my true story-nya. Cuman, Irsan menyamarkannya saja supaya tidak terlalu vulgar.

4 Sisi Menarik Buku Cinta, Rindu, dan Sekelumit Tentangnya

By the way, ada empat sisi menarik dari buku ini yang dapat saya temukan di antaranya adalah;

Terdapat panduan membaca

Saya menyebutnya ‘panduan membaca’ meski penulis buku ini ngasih judul “How to use this book for your beneficiary’ di halaman ketiga.

Jadi, untuk membaca buku ini, berdasar saran penulis, pembaca boleh memilih tema-tema yang menarik dulu. Sebab, tidak ada pola khusus maupun pengelompokan tema tertentu yang digunakan dalam proses penyusunan buku ini.

Maksudnya, pembaca dipersilakan untuk membaca buku ini, baik itu dari halaman belakang dulu, lalu pelan-pelan menuju halaman depan. Pun sebaliknya. Sebab, buku bertema percintaan ini bukan buku novel romance yang harus dibaca dari halaman pertama dulu, melainkan buku ini bergenre non fiksi sehingga pembaca dapat memilih chapter-chapter mana saja yang sekiranya menurut kita menarik untuk dibaca.

Begitu…

Bagi saya, dengan adanya halaman panduan membaca, jelas buku ini terhitung menarik. Sebab, penulis mengerti betul sama perasaan pembaca.

Mungkin saja pada chapter-chapter tertentu dianggap kurang menarik oleh pembaca, sehingga penulis membebaskan; mau baca buku ini dari halaman belakang ke depan boleh, pun sebaliknya. Pilih-pilih chapter pun juga boleh.

Katakanlah terdapat alat bantu untuk menjelaskan isi tulisan

Salah satu alasan mengapa buku ini tidak membosankan karena terdapat alat bantu untuk menjelaskan isi tulisan. Alat bantu yang digunakan di antaranya terdapat quotes/kutipan di bawah judul chapter dan terdapat ilustrasi.

Quotes-quotes yang Irsan buat benar-benar menggugah hati saya. Berikut contoh salah satu quotes yang ‘nyesss’ di hati;
Kita sering lupa kalau sosok ideal merupakan seseorang yang bisa bikin nyaman di hati, bukan sekadar nyaman di mata. Mencintai itu masalah percintaan. Pergunakan hatimu untuk merasa, bukan yang lainnya.
Bayangkan saja, itu baru satu quotes! Masih tersisa 42 quotes lainnya yang tak kalah menggugah hati kita sebagai pembaca. Hih!

Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi. Dan dalam hal ini, saya dapat menilai bahwa, penulis buku ini effortnya luar biasa. Ia sengaja membayar ilustrator untuk menyempurnakan bukunya.

Well!

Baca Juga: Review Novel Lebah Pencari Madu

Setiap chapter, rata-rata dua-tiga halaman saja

Tadi saya bilang bahwa penulis buku ini mengerti betul sama perasaan pembaca. Dan bukti lain yang saya dapati adalah, setiap chapter yang dibuat oleh Irsan, rata-rata hanya dua halaman saja. Pokoknya pendek-pendek, deh.

Itu artinya, untuk saya pribadi yang memang suka membaca buku nonfiksi dengan penjelasan dalam sub judulnya pendek-pendek, ya nyaman dibaca saja. Saya rasa, teman-teman pun akan merasa nyaman juga dengan konsep penulisan buku seperti ini.

Saya yakin, sebelum atau saat Irsan menulis buku ini, pasti dia memposisikan dirinya dulu sebagai pembaca. Sehingga dia tahu letak kenyamanan seorang pembaca.

Ada halaman poin inspirasi

Jadi, pada bagian akhir chapter, Irsan sengaja menyiapkan halaman kosong. Halaman kosong diberi judul “poin inspirasi”.

Vanesha, Book Marketer Tim Penulis Garut menanyakan maksud poin inspirasi tersebut untuk apa?

Irsan kemudian menjawab, katanya, silakan pembaca tulis kesan dan pesan pada lembar poin inspirasi setelah membaca sebuah chapter. Sebab, cerita-cerita yang ditulis olehnya hanya sebagai pancingan dan pemicu, yang diharapkan bisa memunculkan kembali cerita dan kesan untuk pembaca.

Jadi, isi saja halaman poin inspirasi dalam buku Cinta, Rindu, dan Sekelumit Tentangnya karya Irsan ini. Bebas, silakan mau nulis pesan dan kesan apa aja, gitu.

Jadi, itulah empat sisi menarik dari buku ini yang dapat saya temukan.

Gaya Penulisan dan Saran

Faktor lain yang bikin saya betah membaca buku penulis yang sedang menetap di Bekasi ini adalah gaya penulisannya mudah dipahami. Misal, setiap kalimat yang dia tulis tidak panjang-panjang. Lebih dari itu penempatan tanda baca, seperti koma misalnya, ditempatkan pada kalimat-kalimat yang tepat.

Akan tetapi, sayang, buku sekeren ini seharusnya penulis memiliki keberanian untuk mengirimkannya ke penerbit mayor.

Lantas, kenapa, ya, Irsan malah memilih penerbit indie?

Okay, ingin tahu isi wawancara Vanesha dengan Irsan membahas dunia penerbitan?

Simak penjelasannya berikut ini:

Isi Wawancara Vanesha dengan Irsan Membahas Penerbitan

Mengapa memilih penerbit indie?

Pengen sih ke penerbit mayor. Cuman belum nemu jalannya. Dan di penerbit mayor itu prosesnya panjang. Buku saya layak ke penerbit mayor? 😄 Kemarin karena kejar mau cepat lahirkan buku solo perdana, makanya pilih indie.

Bagaimana follow up penerbit? Penerbit pernah mengadakan launching atau bedah buku untuk buku Mas Irsan atau tidak? Overall sejauh ini promosi penerbit membantu penjualan?

Nggak pernah. Penerbit hanya bantu promosi sederhana via IG feed. Nggak membantu banyak sih, bahkan jualan dan promosi bisa dibilang dari saya sendiri. 100% pembeli buku saya adalah circle teman sendiri. Saya pengen bisa menjangkau orang di luar circle saya.

Ada rencana menulis buku selanjutnya di luar tema buku ini?

Impian setiap penulis adalah bisa menginspirasi banyak orang. Buku ini merupakan trilogi, akan ada 3 seri yang saling terkait. Pecahan naskah ada banyak, Mbak. Ada sekitar 400 bahan tulisan yang siap dikembangkan.

Tapi, secara umum, model tulisannya akan mirip-mirip dengan buku pertama. Hanya saja, tema dan kemasannya akan berbeda. Saya pengen bisa nulis kumpulan cerpen dan cerita anak. Cuman belum dikerjain dan diselami aja, ntah cocok atau nggak 😄.

Penutup

Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan kepada penulis bahwa bukan ‘mungkin’, tapi memang benar bahwa jawaban yang saya cari atas masalah-masalah percintaan saya selama ini, setidaknya sudah saya dapatkan dalam buku ini.

Baik, itulah gambaran review buku Cinta, Rindu, dan Sekelumit Tentangnya karya Irsan Liem. Semoga buku ini menjadi inspirasi bagi banyak pembaca.

Follow akun penulis melalui instagram @irsanlin. Siapa tahu kalian pengin beli bukunya.

Sekian.

Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url