Cara Menjadi Penulis Media Online, Berbagi Wawasan | Bagian #2

Cara Menjadi Penulis Media Online

Salah satu impian saya adalah menjadi jurnalis. Saya ingin sekali kehidupan saya ini disibukkan dengan membuat berita, mewawancarai seseorang, dan kemudian tulisan saya dimuat dalam koran atau media online. Rasanya menyenangkan, gitu.

Akan tetapi, impian itu saya kubur dalam-dalam karena risikonya gede. Ini kata temen saya yang sudah menjadi jurnalis di media online mainstream.

Saya pun kaget mendengar pernyataan-pernyataan dia soal risiko jadi jurnalis. Dan lewat artikel ini, saya berinisiatif pengin ngasih wawasan tentang cara menjadi penulis media online.

Baik itu nantinya hanya menjadi penulis saja (ngirim tulisan doang), penulis lepas, atau bekerja di media online centang biru. Hampir mirip-mirip lah kayak jurnalis. Katakan lah begitu.

Alasan saya pribadi mengangkat tema ini karena, saya yakin banyak orang di luar sana yang penasaran soal gimana sih biar kita bisa kerja di media online.

Nah, mari saya bahas semuanya di bawah ini:

(Oke, untuk awalan, saya ingin ngasih wawasan yang masuk akal aja dulu. Kesananya, saya akan semacam ngasih ide bagi kalian yang pengin jadi jurnalis atau penulis media online lewat jalur lain)

Baca juga tulisan saya tentang panduan menjadi penulis buku setelah lulus sekolah bagian 1.

Cara Menjadi Penulis Media Online

1. Masuk kuliah jurusan Jurnalistik

Lulusan Jurnalistik terbilang cakap dan mahir untuk bekerja sebagai jurnalis maupun wartawan. Jika profesi ini yang kalian pilih, kalian bakal menuliskan berita dengan teratur dan kemudian tulisan atau laporan itu dimuat di media massa dengan teratur pula.

Idealnya, lulusan jurnalistik sudah pasti menjadi jurnalis. Kalian bisa kuliah di Unpad atau di kampus yang memang menyediakan jurusan jurnalistik.

Setelah lulus, buatlah lamaran yang ditujukan ke media massa atau media online. Nanti juga pas kuliah bakal ngalamin magang di media online. Dan itu nambah ilmu juga bagi kalian.

2. Pas lagi kuliah, coba-coba ngirim tulisan ke media online

Ini yang bagi sebagian mahasiswa atau mahasiswi kurang "ngeh". Kuliah, ya fokus kuliah aja gitu. Padahal, sebaiknya, ketika ada waktu luang, menulislah. Baik itu menulis opini terkait berita yang lagi viral berdasar pendapat pribadi atau mereview sesuatu. Dan kemudian kirim tulisannya ke media online.

Mengapa sebaiknya mengaplikasikan poin kedua ini?

Jawabannya karena, untuk belajar menulis. Mengasah skill menulis. Kemudian biar tulisan kita itu yang dimuat sama media online, dapat kita cantumkan dalam CV. Bahwa, tulisan kalian sudah pernah dimuat sama Detik, misalnya.

Selebihnya, buat nambah-nambah uang jajan. Karena media online besar yang menerima tulisan dari kontributor, suka ngasih fee.

Jadi ada pengalaman dan perasaan senang ketika tulisan diterima. Pun kalau ditolak bisa jadi buat bahan pembelajaran. Apa alasan yang menurut kalian media online menolak tulisan kalian, lalu kalian perbaiki. Atau bisa tanya langsung ke redakturnya.

3. Lulus kuliah, melamar pekerjaan

Singkatnya, ketika sudah lulus, langsung aja melamar pekerjaan ke media online. Kalau diterima, selamat kalian sudah menjadi jurnalis! Sesederhana itu untuk menjadi penulis di salah satu media online terbesar Indonesia.

Sekali lagi saya informasikan bahwa, ini merupakan langkah paling masuk akal.

Lantas, jalur lain yang saya maksud itu bagaimana?

Bisakah kuliah bukan jurusan jurnalistik jadi jurnalis? Bahkan, bisakah tidak ngalamin kuliah jadi jurnalis? Penulis?

Wah, ini pertanyaan yang saya yakin, banyak calon penulis penasaran sama pertanyaan ini. Saya pun sebagai orang yang tidak kuliah jurnalistik, penasaran juga, jujur.

Dan jawabannya adalah, ini kata temen saya..

Menjadi penulis di media online haruskah kuliah jurusan jurnalistik?

Menjadi penulis di media online haruskah kuliah jurusan jurnalistik

Sebagian orang yang sudah lulus kuliah jurusan jurnalistik, mereka justru membuat media online sendiri. Mereka membentuk tim. Membuat media yang sesuka dirinya.

Banyak media di luar sana yang gaya penulisannya tidak formal, tapi kekinian atau menyesuaikan dengan typing anak muda gaul, katakanlah bukan typing ganteng, tapi gaul aja gitu. Contohnya kayak media Catch Me Up.

Nah, maksud saya adalah, kalian yang tidak kuliah jurusan jurnalistik dan bahkan yang punya passion di dunia penulisan (namun tidak kuliah) dan pengin jadi jurnalis, solusinya adalah bikin media sendiri aja. Jadikan media kalian menjadi PT. Bentuk tim. Garap bareng-bareng.

Itu yang saya lakukan selama ini. Saya tidak lulus kuliah. Bahkan, ilmu penulisan saya dapati dari hasil membaca. Belajar nulis pun otodidak. Tapi bisa bikin media sendiri. Dan saya pede mengatakan bahwa saya seorang jurnalis juga. Jurnalis untuk media saya sendiri.

Cara lain untuk menjadi penulis di salah satu media online besar adalah, jadi penulis lepas aja. Kirim tulisan kalian ke media online kayak Detik, Kompas, Mojok, dan lain sebagainya. Kalian bakal mendapatkan uang, nantinya. Itu yang dilakukan oleh sebagian penulis lepas.

Mereka berpikir, daripada bekerja di media online, penuh dengan aturan dan banyak batasan, yasudah jadi penulis lepas aja atau bikin media sendiri.

Kalian tertarik mendapatkan uang dari media online? Silakan baca artikel saya tentang: media online yang membayar tulisan.

-

Paling itu saja penjelasan saya tentang cara menjadi penulis media online. Lain kali, akan saya jelaskan lebih dalam lagi di part selanjutnya.

Sekian.
Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url