Panduan Menjadi Penulis Buku setelah Lulus Sekolah | Bagian #1

Panduan Menjadi Penulis Buku setelah Lulus Sekolah

Sewaktu kecil, saya tidak memiliki impian atau tidak mencita-citakan menjadi seorang penulis. Bahkan, latar belakang keluarga saya pun tidak ada yang terjun ke dunia literasi. Tidak ada yang suka baca buku, apalagi mengarang sebuah novel atau sekadar bikin puisi pun tidak ada.

Katakan lah saya tidak punya bakat menulis atau bukan keturunan keluarga yang suka menulis.

Akan tetapi, setelah lulus SMA, saya mulai tertarik dengan aktivitas membaca. Bermula dari rajin membaca, kemudian pengin nulis. Dan terbitlah novel Tanpa Ayah, ia adalah novel pertama yang saya tulis sendiri.

Oleh karena sudah pernah menerbitkan sebuah novel, maka, pada artikel ini, saya ingin berbagi kepada pembaca tentang panduan menjadi penulis buku setelah lulus sekolah.

Pertanyaannya, mengapa panduan ini dikhususkan setelah lulus sekolah menjadi penulisnya?

Jawabannya karena berangkat dari pengalaman pribadi saya. Ditambah lagi, setelah lulus SMA, itu saya sedang mencari jati diri. Saya ingin dikenal banyak orang lah bahwa saya memiliki sebuah kemampuan. Dan kemampuan saya ini, kebetulan di dunia tulis-menulis.

Saya yakin di luar sana, ada banyak penulis yang memang dari kecilnya sudah suka membaca dan menulis. Bahkan mungkin punya orangtua yang suka menulis. Lalu orangtuanya mengarahkan atau mendidik anaknya untuk menjadi penulis.

Namun, jalan saya tidak seperti itu. Saya justru merasa tertarik dengan dunia literasi, yakni setelah lulus SMA.

Dan, beginilah panduannya..

(Untuk teman-teman yang ingin menjadi penulis buku, silakan baca artikel saya sampai selesai. Siapa tahu artikel ini memicu semangat teman-teman untuk jadi seorang penulis)

Silakan baca juga artikel yang menurut saya penting banget untuk kalian baca: Cara Menulis Buku Nonfiksi.

Panduan Menjadi Penulis Buku setelah Lulus Sekolah

1. Untuk menjadi penulis, mulailah dengan membaca buku

Saya masih ingat, pada tahun 2016, buku pertama yang saya baca, yaitu buku Kambing Jantan-nya Bang Radit. Saya terbahak-bahak membaca buku tersebut. Alasannya karena buku Bang Radit itu lucu.

Dan denger-denger, Bang Radit menulis buku tersebut berangkat dari tulisan-tulisannya yang dipublikasikan lewat blog. Dan ini juga alasan saya, mengapa sampai sekarang suka menulis di blog.

Setelah berhasil mengkhatamkan buku Bang Radit, saya mulai masuk kuliah. Dan di perpustakaan kampus, ada tuh novel-novel terjemahan dan juga buku-buku yang terbilang berat kalau dibaca. Tapi, saya paksa baca aja karena rasa suka saya terhadap aktivitas membaca sudah tinggi banget.

Saya kemudian membuat buku keanggotaan perpus. Bahkan di tahun 2016 sampai 2018, saya jualan buku di Facebook. Banyak banget yang beli..

Dan pada intinya, poin pertama ini adalah, untuk menjadi seorang penulis, menurut saya, harus suka baca buku dulu. Dan saya yakin, rata-rata, orang yang saat ini sudah menerbitkan buku, pasti buku yang mereka baca, lebih dari puluhan buku.

Jadi, mulailah membaca buku.

2. Latihan menulis melalui blog

Panduan Menjadi Penulis Buku setelah Lulus Sekolah

Ingin menulis yang mudah dimengerti sama pembaca? Jawabannya latihan.

Ingin konsisten menulis? Jawabannya latihan.

Ingin skill menulis kalian berkembang? Ya, jawabannya latihan.

Dan latihan itu perlu tempat.

Di mana tempat terbaik untuk latihan menulis?

Jawabannya, salah satunya, adalah melalui blog.

Mulailah membuat blog lewat blogger. Tulis apapun yang kalian suka. Baik itu pengalaman hidup. review film, review makanan, dan masih banyak lagi.

Jangan dulu memikirkan bagus dan tidaknya tulisan yang kita muat, utamanya latihan aja dulu. Mau berantakan pun, nulis aja.

Seiring berjalannya waktu (latihan, rajin baca, belajar), tulisan kalian, saya yakin akan berkembang dengan baik. Dan disitulah, nantinya, candu menulis mulai muncul.

Kabar baiknya adalah, membuat blog itu gratis.

Jadi, maksimalkan dengan baik platform gratisan tersebut.

3. Belajar memahami dunia penerbitan buku

Sedikit-sedikit, mulailah belajar memahami tentang dunia penerbitan buku. Untuk memicu keingintahuan mengenai dunia penerbitan, mulanya dari pertanyaan-pertanyaan dan rasa penasaran kalian tentang penerbit buku.

Maksud saya adalah...

Dulu, saya selalu memikirkan, gimana sih sebuah cerita novel yang sudah tamat, yang saya tulis di Microsoft Word, bisa menjadi buku fisik.

Penerbit mana yang harus saya hubungi? Apakah saya harus mengirimkan naskah ini ke Gramedia? Atau adakah cara lain untuk menerbitkan buku apabila naskah saya ditolak sama penerbit Gramedia.

Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di kepala saya. Saya kemudian berdiskusi dengan seorang dosen, tapi mereka menyembunyikan ilmunya. Saya jengkel. Dan pada akhirnya, saya nyari sendiri di internet dan juga ngobrol langsung dengan penerbit indie.

Setelah mencari tahu di Google dan ngobrol dengan pemilik penerbit buku di Solo, akhirnya saya tahu cara menerbitkan buku itu seperti apa.

Dan pada akhirnya dengan memahami dunia penerbitan, saya pun berhasil menerbitkan buku. Jadi, label "Penulis Buku" pada saat itu mulai melekat di diri saya. Sehingga, orang-orang mengenal saya seorang penulis buku.

Beruntungnya, bagi kalian yang ingin tahu tentang dunia penerbitan, silakan cari di blog ini dengan kategori "Mengenal Dunia Penerbit". Saya sudah menulis banyak artikel tentang dunia penerbit.

Atau kalian baca salah satu tulisan saya tentang penerbitan buku melalui artikel cara membuat naskah novel untuk dikirim ke penerbit.

4. Cari tahu elemen-elemen menulis buku di dalam buku yang kalian baca

Ini dia poin keempat yang bakal membingbing kalian untuk menjadi seorang penulis buku. Yakni, kalian, mau nggak mau, harus nyari tahu elemen-elemen apa saja yang ada di dalam buku.

Saya menyebutnya 'elemen'. Karena buku identik dengan orang-orang intelek.

Lantas, apa saja elemen-elemen pada buku?
  1. Cover buku
  2. Nama pena yang tertera pada cover
  3. Daftar Isi
  4. Kata Pengantar
  5. Isi buku dari bab 1 sampai selesai
  6. Biodata penulis
  7. Blurb (deskripsi singkat cerita yang tercantum di belakang cover buku)
Cara Menjadi Penulis Buku

Lebih dari itu..

Stalking nama penerbit buku, utamanya sosmednya. Lebih lanjutnya, cari tahu cara bikin outline buku, sinopsis, dan lain-lain..

Semua informasi tersebut, saya sudah menulis panjang lebar lewat blog penulis Garut ini. Silakan baca-baca semua informasi tentang menjadi penulis di blog ini.

Kalau sudah tahu elemen-elemennya, maka, bakalan mudah kesananya..

5. Mulailah menulis buku pertama

Berdasar pengalaman, rasanya menyenangkan sekali setelah lulus sekolah/SMA mendapatkan label seorang penulis buku. Dan itu saya dapatkan usai menerbitkan buku pertama.

Maka dari itu agar kalian memiliki label 'penulis buku', mulailah dari sekarang menabung tulisan. Satu hari, satu lembar misalnya.

Buku yang kalian tulis, bebas. Mau itu novel romantis, fantasi, horor, atau mungkin buku pengalaman hidup atau nonfiksi, tulis aja tema buku yang kalian sukai dan kuasai. Karena itu akan memudahkan proses penulisan buku pertama kalian.

Tulis sampai bener-bener tamat/selesai. Ketika sudah dirasa oke atau mantap, kirimlah ke penerbit. Atau terbitkan menggunakan uang sendiri.

Kebetulan, blog penulis Garut siap membantu mengurus naskah kalian menjadi buku fisik yang berkualitas. Hubungi saja kami. Ajak kerjasama.

-

Barangkali itulah pembahasan tentang panduan menjadi penulis buku setelah lulus sekolah. Khusus adik-adik yang sudah lulus SMA, lima poin di atas penting kalian pelajari.

Mumpung masih muda, ayo berkarya terus!

Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url