5 Cara Bertahan Hidup Penulis Buku Amatir

Cara Bertahan Hidup Penulis Buku

Sampai detik ini, label seorang 'penulis buku' masih melekat pada diri saya. Sebab, hampir semua orang yang mengenal saya di dunia nyata, mereka tahu bahwa saya sudah pernah menerbitkan buku. Maka dari itu, branding saya di mata mereka, adalah seorang penulis buku.

Apakah saya bangga menjadi penulis buku? Bangga. Tapi, kalau ditanya, "Menghasilkan banyak uang kah dari menulis buku?" berdasar pengalaman pribadi sejauh ini, tidak begitu banyak menghasilkan uang. Lagipula, buku saya sudah tidak dicetak ulang lagi. Sehingga, pendapatan dari buku yang saya tulis sendiri, jelas tidak ada.

Ketika saya merasa kurang worth it dari menulis buku, praktis saya mesti survive. Dan syukurnya, cara saya survive itu berhasil. Sehingga melalui artikel ini, saya ingin berbagi kepada kalian tentang cara bertahan hidup penulis buku. Terutama penulis buku amatir seperti saya ini.

Saya mengatakan amatir kepada diri saya pribadi, ini bukan karena saya merendah. Tapi saya memang amatir. Amatir dalam arti, tidak konsisten menerbitkan buku lagi. Dan bodohnya, saya selalu mengejar eksistensi.

Penulis buku yang tidak amatir itu karakternya fokus saja berkarya, tanpa perlu mikirin ingin terkenal. Sayangnya, beberapa tahun lalu, saya masih kepengin terkenal. Sehingga, saat gagal, langsung down.

Akan tetapi, terhitung sudah selama tiga tahun belakang ini, pikiran-pikiran tersebut sudah saya singkirkan. Sehingga, fokus saya adalah memilih bertahan hidup saja dari profesi ini. Dan inilah yang saya lakukan:

Baca juga tulisan saya tentang macam-macam produk digital penulis.

Cara Bertahan Hidup Penulis Buku

1. Mendapatkan uang dari Google AdSense lewat blog tema penulisan dan buku

Bagi penulis yang sudah menerbitkan buku, lalu merasa uang yang didapati masih sedikit, ada baiknya mulailah mendapatkan uang dari AdSense. Baik itu AdSense blog maupun YouTube. Tentu saja konten yang kita buat itu membahas soal penulisan dan perbukuan.

Penulisan menyangkut seputar tips menulis, sedangkan perbukuan berkaitan dengan cara menerbitkan buku. Kedua topik ini terbilang relevan bagi kita. Tinggal kalian sendiri yang menentukan; mau berkarya di blog atau YouTube?

Kalau saya, bersyukurnya masih ngelola blog ini. Blog ini harta bagi saya. Ia terus menghasilkan uang tiap harinya sehingga saya bisa bertahan hidup. Nah, kalian, bisa tiru cara saya dengan aktif melalui blog, lalu kaitkan blog dengan AdSense. Sehingga, kalian bakal mendapatkan penghasilan.

2. Menulis di platform penulisan novel online

Ini dia cara kedua yang sudah banyak dilakukan sama penulis-penulis yang menulis di platform penulisan novel online. Mereka berkarir di Fizzo, Wattpad, GoodNovel, dan masih banyak lagi.

Apakah banyak penulis yang sukses dan menghasilkan uang di aplikasi menulis?

Sudah banyak. Saya pernah ngobrol dengan tiga orang penulis yang aktif berkarir di platform penulisan novel. Naskah mereka dibukukan, dibeli, bahkan dijadikan film. Waw!

Cara kedua ini bisa kalian lakukan. Saya pernah, tapi gagal. Sehingga fokus ngurus blog saja. Haha.

3. Menulis naskah orang lain

Ini dia cara ketiga untuk bertahan hidup bagi seorang penulis buku amatir. Dan cara ketiga ini kerap saya lakukan. Mulai dari menulis naskah novel orang lain, hingga mengerjakan skripsi. Sebut saja: joki skripsi.

Oleh karena "dasar" menulis sudah ada, maka mengerjakan skripsi pun mudah saja bagi saya. Tak tanggung-tanggung, mahasiswa yang minta mengerjakan skripsi ke saya, bisa sampai puluhan orang. Dan saya menikmatinya.

Selain itu, ada juga yang meminta saya untuk menjadi ghostwriter mereka. Berhubung bayarannya lumayan mahal, ya saya ambil saja. Dan dari sini juga, saya survive.

4. Membuka jasa penulisan artikel

Cara keempat adalah membuka jasa penulisan artikel kepada blogger-blogger yang memiliki banyak blog. Mereka suka tidak terurus blognya sehingga meminta penulis untuk menuliskan konten pada blognya.

Sekitar 1 tahun lalu, saya berhasil membuka jasa pembuatan artikel, yah meski bayarannya tidak besar.

Bagaimana, kalian tertarik dengan cara keempat?

Jika tertarik, mulailah bergabung dengan grup Blogger Indo.

5. Mengirimkan tulisan ke media online

Cara terakhir untuk bisa survive sebagai penulis buku adalah dengan mengirimkan opini ke media online. Saya yakin, penulis buku nonfiksi, khususnya, punya argumen terhadap hal-hal yang lagi viral di sosial media.

Ada banyak media online yang membayar penulis, hal yang perlu kalian lakukan adalah menulis dengan runut, jelas, dan terarah, lalu kirimkan tulisan kalian ke media online seperti Detik, Mojok, dan lain-lain.

Baca tulisan saya mengenai: media online yang membayar tulisan. Di tulisan tersebut kalian akan mendapati berbagai macam media online yang bisa kalian coba untuk mendapatkan honorarium. Silakan, dicoba aja.

-

Itu saja barangkali postingan mengenai cara bertahan hidup penulis buku. Semua cara yang saya suguhkan di atas, sudah saya coba semuanya dan terbilang berhasil.

Sekian.
Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url