3 Cara Menulis Naskah Podcast agar Materi Terarah

Cara Menulis Naskah Podcast

Saya sebagai orang yang terbiasa menulis dan nyaman menyampaikan materi lewat tulisan, rasanya susah sekali ketika berbicara di depan kamera.

Bukan hanya itu saja, saya merasa susah juga ketika suara saya direkam untuk keperluan materi podcast.

Justru, baru-baru ini saya merasa lancar dan enak menyampaikan materi di podcast. Dan itupun harus ditulis dulu materinya.

Oleh karena sudah merasa 'agak' bisa nyampein materi di podcast, maka, pada postingan ini, saya akan berbagi kepada kalian tentang cara menulis naskah podcast.

Dengan tujuan agar materi yang sudah kalian tulis itu dapat tersampaikan dengan baik dan juga terarah.

Terarah di sini dalam arti, isi materi fokus ke tema yang sudah ditentukan. Jadi nggak ngaler-ngidul. Dan juga terbilang efektif. Efektif dalam hal durasi waktu yang sudah kita rencanakan tepat sasaran.

Ingin tahu bagaimana cara saya dalam menulis materi untuk keperluan podcast?

Silakan simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Jalan Kaki Adalah Olahraga Paling Ideal bagi Penulis

Cara Menulis Naskah Podcast

1. Menyiapkan notepad di komputer atau laptop

Buka notepad, lalu mulailah menulis.

Bukan hanya melalui notepad saja, kalian bisa menulis naskah lewat Microsoft Word dengan menyisipkan kolom/bagan guna mengatur dan membuat kalimat untuk opening, isi, dan penutup.

Menggunakan ponsel pun bisa, yakni lewat notes hp.

2. Gaya tulisan storytelling

Gaya tulisan untuk kebutuhan podcast, usahakan jangan formal. Awal-awal menulis materi podcast, gaya tulisan saya formal banget karena terbiasa menulis formal.

Dan ketika membacanya, nggak enak didengar. Jadi ketahuan banget kalau materi yang saya sampaikan ke pendengar itu seperti sedang membaca artikel.

Agar terdengar friendly, naskah podcast sebaiknya ditulis dengan gaya tulisan storytelling. Bercerita, mengatur nada, ada ketawa natural, dan semuanya catat aja.

Contoh:
Jadi, topik yang bakal gue bahas di episode kedua ini tentang panduan menulis buku nonfiksi untuk penulis pemula. Tema ini sengaja gue angkat karena, gue yakin bahwa di luar sana, ada banyak calon penulis yang tertarik menulis buku nonfiksi, yang isi bukunya itu sesuai dengan keahlian mereka.

Maksud gue beginii...

Pasti ada orang yang profesinya sebagai dosen psikolog, dan mereka bla bla blaa..
Jangan pedulikan kerapian menulis ketika membuat naskah podcast, banyakin koma aja. Pendengar lebih suka sama podcaster yang nggak kecepatan nyampein materinya. Yang santai aja. Kalem. Tapi, isi materi deep dan kecerna sama pendengar.

Jadi, sebaiknya, saran saya, gaya tulisan untuk penulisan naskah podcast, storytelling aja.

3. Bagi tulisan ke dalam tiga bagian

Tiga bagian itu di antaranya:

1). Opening

Pembuka podcast paling asyik itu yang nggak banyak basi-basi. Ketika ia mengangkat sebuah tema, ceritakan dulu latar belakang tema tersebut.

Maksud saya, kasih alasan kepada pendengar, mengapa kalian mengambil tema tersebut. Berangkat dari masalah apa, keresahannya apa, dan sentuh telinga pendengar dengan sebuah pertanyaan yang bikin mereka penasaran.

Contoh

Gue yakin, lo penasaran, kan, kenapa personal branding bagi penulis pemula itu penting ditingkatkan. Dan gue yakin juga, lo pengen tahu, kan, cara membuat dan ningkatin personal branding itu kayak gimana.

Nah, gue bakal kupas tuntas semuanya di episode ini.

2). Isi materi

Terkait isi materi, gambarkan dengan poin-poin atau outline. Rasanya capek sih kalau merekam materi sambil baca naskah. Effort nulisnya bakal gede banget. Bisa ngabisin banyak waktu. Justru lebih enak nentuin poin-poin dulu, lalu kesananya ngalir aja tanpa membaca naskah.

Materi juga pas disampaikan nggak masalah mengulang-ngulang kata atau kalimat tertentu sebagai penekanan. Ini biar terlihat natural dan profesional aja. Sehingga, podcast dengan kategori penulisan, buku, edukasi, sama kayak podcast wawancara ala penyiar radio atau artis ternama.

Mereka, kan, lebih kepada nyatetin poin-poin ketimbang menulis secara menyeluruh. Kalau misal ada kesalahan kata sedikit, nggak perlu direkam ulang dari awal, tinggal dijeda aja rekamannya. Dan pas mau diunggah lewat Anchor, edit.

Simple, kan?

Jadi, ada opening dan juga isi materi. Dan yang terakhir, penutup.

3). Penutup

Pada penutup podcast, sebaiknya meringkas ulang isi materi. Baca poin-poinnya aja.

Setelah itu, tutuplah dengan ucapan terima kasih kepada pendengar yang sudah sudi mendengar materi kalian. Dan agar pendengar penasaran dengan episode berikutnya, kasih gambaran kepada mereka, next kalian bakal bahas apa.

Singkat saja soal penutup.

Setelah sukses menulis naskah

Katakanlah naskah sudah selesai ditulis dengan baik, maka, langkah yang perlu kalian lakukan berikutnya adalah membacakan dan merekam isi materi pada aplikasi perekam suara yang jernih.

Saya pribadi kerap menggunakan OBS Studio. Ini adalah aplikasi untuk membuat video. Jadi nggak lewat Anchor. Di OBS aja. Nanti tinggal convert video ke mp3. Setelah itu, unggah deh di Anchor biar langsung tayang juga di Spotify.

Bagaimana?

Simple saja, kan, cara menulis naskah podcast?

Harapan saya, bagi penulis yang ingin melebarkan karirnya ke dunia podcast, mulailah membuat podcast. Dan rasakan asyiknya ngomong sendiri.

Sekian.

Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url