Review Buku Reinkarnasi Karya Adri Adityo Wisnu
Di dunia yang misterius ini, berapa banyak rahasia yang kita ketahui? Pernahkah kamu bayangkan bahwa dirimu saat ini adalah penjelmaan seseorang atau sesuatu dari masa lampau?
Adri Adityo Wisnu mengemas sebuah cerita yang penuh pertarungan dalam bukunya, Reinkarnasi. Bukan, bukan pertempuran biasa.
Penulis membawakan ketegangan yang kompleks karena pertikaian dalam buku ini melibatkan makhluk dari antar semesta.
Untuk tahu lebih banyak tentang insiden misterius dalam buku Reinkarnasi, simak review berikut.
Baca Juga: Review Buku The Dusk is Red
Review Buku Reinkarnasi Karya Adri Adityo Wisnu
Identitas BukuJudul buku: Reinkarnasi
Penulis: Adri A. Wisnu
Penerbit: One Peach Media
Tahun Terbit: Agustus 2022
Jumlah Halaman: 276 halaman
Penulis: Adri A. Wisnu
Penerbit: One Peach Media
Tahun Terbit: Agustus 2022
Jumlah Halaman: 276 halaman
Buku Reinkarnasi adalah semesta tak terduga. Penulis memberikan pengalaman menakjubkan sekaligus mengerikan bagi tokoh-tokohnya.
Bernuansa sains fiksi, buku ini menghadirkan cerita seru pertarungan empat remaja. Mereka menghadapi kondisi dunia yang kacau balau.
Di balik semua kericuhan itu, mereka juga harus menentukan takdir mereka masing-masing.
Kemunculan Hellhound dan Portal Neraka
Kegiatan sekolah berlalu seperti biasa. Marko, Sani, dan Sakti menghabiskan waktu di cafe langganan mereka usai sekolah. Siapa sangka, sore yang biasa itu menjadi awal mula runtutan kejadian mengenaskan.Dari kejauhan, terdengar raungan makhluk buas yang menyeramkan. Dengan kejam, mereka menerkam siapa saja yang ada di hadapannya. Orang-orang mulai berteriak histeris.
Ketiga sahabat itu terperanjat. Mereka menyembunyikan diri dari keramaian lalu mencari jalan untuk pulang.
Sayangnya, dalam perjalanan pulang, mereka terkepung oleh makhluk buas tersebut. Hellhound. Anjing neraka. Alih-alih lucu, anjing itu lebih mirip monster.
Tak lama berselang, sebuah lubang besar terbuka di langit. Dari dalamnya, turun pasukan hewan-hewan aneh. Semakin banyak.
Mayat-mayat bergelimpangan. Amis darah menguar di udara. Kota tempat mereka tinggal telah luluh lantak.
Bagaimana nasib Marko dan teman-temannya?
Siapakah yang mengutus para prajurit dari langit itu?
Apa hubungan Marko, Sani, dan Sakti dengan semua kekacauan ini?
Pertempuran di Rumah Sakit
Seperti yang Marko duga, penyerangan Hellhound yang mereka alami bukanlah yang pertama. Marko dan kedua sahabatnya kini telah dievakuasi di Rumah Sakit Enda Cokroaminoto.Mereka di sana bersama para penyintas lain, korban keganasan pasukan neraka. Untungnya, di sana, Marko bertemu dengan Dokter Awang, ayahnya.
Kondisi di rumah sakit tersebut dipenuhi kegentingan. Para tentara berjaga di luar. Pasien-pasien dirawat oleh para relawan.
Seorang relawan bernama Arma membantu dengan sangat cekatan. Ia juga berperan penting dalam keberlangsungan pengungsi yang ada di sana.
Ketenangan di Rumah Sakit Encok–begitu orang-orang memanggilnya–tak berlangsung lama.
Penyerangan tiba-tiba terjadi. Kali ini lebih ganas dibandingkan yang Marko dan kawan-kawannya atasi sebelumnya.
Pasukan neraka datang lebih banyak. Para tentara bersiap menjaga gerbang pertahanan. Marko, Sani dan Santi tak tinggal diam. Mereka kembali menggunakan kekuatannya yang membuat semua orang terkesima sekaligus takut.
Sayangnya, kekuatan mereka tak cukup untuk melawan tentara neraka yang terus menerus bertambah.
Belum lagi, di tengah pertempuran itu, Menara Shitan tiba-tiba mencuat ke permukaan.
Kekuatan macam apa yang dimiliki oleh Marko dan kedua sahabatnya?
Ada apa di balik kemunculan Menara Shitan?
Siapakah yang memenangkan peperangan sengit tersebut?
Pasukan-Pasukan Neraka
HellhoundHellhound merupakan makhluk neraka yang bentuknya menyerupai anjing. Ia bertugas untuk menjaga roh-roh pendosa yang masuk ke neraka. Hellhound memastikan bahwa para roh tersebut tidak bersembunyi untuk menghindari siksaan apalagi melarikan diri.
Bati
Manusia kelawar. Tingginya 3 meter dengan tubuh kurus kerontang juga sedikit bungkuk. Kulitnya tertutup bulu halus berwarna abu dengan tulang rusuk dan tulang pinggul yang menjiplak.
Gawblag
Makhluk berwajah seperti bulldog ini berukuran kerdil. Mereka membawa senjata berupa pentungan besar yang menyerupai paha ayam. Di wajahnya, terdapat gigi taring yang menjuntai dari bagian bawah mulut.
Harpi
Makhluk yang menyerupai burung tetapi dengan bentuk badan layaknya manusia berjenis kelamin perempuan. Bati ditugaskan untuk berpatroli di udara sekaligus membawa batu-batu sebagai bahan bakar.
Tujuh Alam Semesta
InfernaAlam baka tempat penyiksaan roh-roh manusia yang dahulu kerap berbuat jahat. Tempat ini memiliki sungai lahar dan gunung berapi yang meletus terus-menerus. Bael dan Lilith merupakan raja dan ratu di tempat tersebut.
Terra
Tempat tinggal para manusia yang selama berabad-abad terisolasi dari semesta lain. Terra menjadi incaran penaklukan Raja Bael.
Paradiso
Tempat abadi bagi para penduduk Terra yang semasa hidupnya melakukan kebaikan. Terra memiliki padang rumput yang luas dan sungai yang jernih. Paradiso dipimpin oleh seorang Malaikat Tinggi bernama Seraf.
Gargan
Alam yang ditempati para raksasa yang mirip manusia purba. Para raksasa itu lamban dan bodoh. Saat ini Gargan hanya ditumbuhi oleh flora dan fauna karena para raksasa telah dimusnahkan oleh pasukan Inferna.
Nifel
Tempat yang dilapisi es dan mengalami badai salju abadi. Pepohonan di sana mempunyai dedaunan yang menyerupai kristal es yang mengkilat.
Darven
Tempat tinggal para Gawblag. Darven memiliki sumber daya yang melimpah. Alamnya masih sangat terjaga karena para Gawblag memilih untuk tinggal di bawah tanah.
Netzar
Tempat menetapnya para arwah yang sudah menjalani hukuman di Inferna. Netzar tidak memiliki sumber air, rerumputan, ataupun hewan. Daratannya hanya berupa hamparan batuan luas.
Tokoh-Tokoh Cerita
MarkoSiswa SMA yang bercita-cita menjadi musisi. Sayangnya cita-cita tersebut ditentang keras oleh ayahnya yang menginginkan Marko menjadi seorang dokter. Ia juga dituntut untuk pandai dalam bidang akademik padahal dirinya amat payah. Di sisi lain, Marko justru amat pandai bermain berbagai alat musik.
Sani
Sahabat Marko. Ia siswa perempuan yang pandai di sekolahnya. Sani bahkan mendapatkan beasiswa penuh untuk studinya saat ini. Sani berasal dari keluarga tidak mampu. Gadis ini hanya tinggal bertiga bersama ibu dan adiknya.
Sakti
Sakti juga merupakan sahabat Marko. Lelaki ini tipikal siswa yang sangat menyenangi video games. Sakti bahkan lebih sering menghabiskan waktunya di forum chatting online. Sakti termasuk anak yang sukar mengendalikan emosi. Ia pernah menjadi korban bullying.
Hatta
Kawan satu sekolah Marko, Sani, dan Sakti. Di masa lalu, Hatta merupakan pembully Sakti. Ia sangat senang menindas siswa-siswa yang ia anggap culun dan lemah.
Arma
Salah satu relawan yang membantu mengevakuasi para pengungsi di Rumah Sakit Enda Cokroaminoto.
Dokter Awang
Ayah Marko. Ia juga menjadi dokter yang menangani pasien serta pengungsi di Rumah Sakit Enda Cokroaminoto.
Baca Juga: Review Novel Qisha Tujuh Bintang Petaka
Pandangan Reviewer terhadap Buku Reinkarnasi Karya Adri Adityo Wisnu
Butuh asupan cerita remaja yang ajaib, seru, dan menegangkan? Reinkarnasi jawabannya. Campuran karakter tokoh remaja yang ‘nekat’ dengan peperangan sengit mampu menyalakan adrenalin pembaca.Menggambarkan sebuah adegan laga dalam kalimat termasuk hal yang tricky apalagi jika menuliskan deskripsi peperangan. Adri Adityo Wisnu mengeksekusi kedua hal tersebut dengan apik.
Aksi-aksi heroik setiap tokoh sungguh mencengangkan. Ketegangan dalam semua pertempuran pun amat terasa nyata. Saat penulis mengatakan ingin menerjemahkan adegan pertarungan yang dahsyat melalui kata-kata, he did it perfectly.
Meskipun premis cerita tentang multiple universe cukup umum, hal itu tidak mengurangi daya tarik kisah Reinkarnasi. Plot dibuat dengan padat tanpa tergesa-gesa. Setiap tokoh diberikan latar belakang kuat tentang proses reinkarnasi mereka.
Pendeskripsian penulis tentang pasukan dan raja dari neraka sangat menakjubkan. Saya yakin, penulis memiliki imajinasi yang luar biasa ditunjang dengan kekayaan referensi.
Part yang paling saya sukai yakni pertempuran satu lawan satu antara Marko beserta sahabatnya melawan punggawa kerajaan Inferna. Amat dramatis dan penuh ketegangan.
Jika pembaca membutuhkan asupan cerita yang memantik daya khayal tingkat tinggi, jangan sekalipun melewatkan Reinkarnasi. Membaca buku ini di akhir pekan atau di waktu senggang sungguh menyegarkan pikiran yang suntuk.
Wawancara dengan Penulis
Reviewer: Dari sekian banyak alam semesta yang penulis sebutkan dalam cerita ini, mengapa penulis memilih Inferna dan Terra sebagai latar dalam kisah ini? Apa daya tarik keduanya?Adri A. Wisnu: Karena konsep ceritanya sendiri adalah "Invasi pasukan iblis". Iblis umumnya digambarkan berasal dari mana? Nah, itu dia kenapa Inferna dipilih sebagai salah satu alam yang jadi latar utama.
Apalagi kan jagoan-jagoannya adalah.... Eh jangan, deh. Spoiler. Kalau Terra/Bumi dipilih karena biar ada alam yang familiar sama pembaca. Alam-alam lain akan dikunjungi juga kok seandainya ada sekuelnya. Seandainya….
Reviewer: Saya sangat kagum dengan penggambaran makhluk-makhluk aneh yang muncul dari neraka. Dari mana imajinasi tentang makhluk tersebut berasal?
Adri A. Wisnu: Kalau saya jawab dari hasil ngelamun malem-malem karena nggak bisa tidur gegara kebanyakan kafein keren nggak sih? Nggak ya?
Tapi itu jawaban jujurnya kok. Namun, masing-masing monster terinspirasi dari makhluk yang sudah ada di media fantasi lain. Misal Gawblag terinspirasi dari Goblin di cerita cerita fantasi bule. Makhluk yang namanya Bati diambil dari "Orang Bati" yang adalah makhluk mitos dari Maluku. Sedangkan demon demon kayak Abaddon, Bael, Lilith, Bael, dll., itu diambil dari iblis-iblis mitos.
Reviewer: Saat pertarungan di Menara Shitan, hanya Marko yang tak mendapatkan bola cahaya dari Abaddon musuh. Mengapa demikian? Apa yang membedakan Abaddon dengan dua lainnya?
Adri A. Wisnu: Kayaknya ini nggak akan aku jawab, ya, soalnya takut kena spoiler. Hehehe.
Reviewer: Mengapa penulis memilih tokoh utama anak SMA untuk pertarungan sebesar itu? Bukankah anak-anak seusia itu masih labil untuk menentukan jati diri mereka?
Adri A. Wisnu: Anak remaja itu masih penuh semangat, penuh rasa petualangan dan tingkahnya cocok juga buat dibikin nyeleneh.
Selain itu juga alasannya adalah karena target audience-nya. Yang seumuranku (tanggal lahirku ada di novel. Jadi udah tahu lah ya) biasanya lebih milih baca buku self-improvement ketimbang novel, jadi target pembacaku adalah usia remaja hingga pertengahan 20-an. Makanya main characters-nya dibikin remaja.
Reviewer: Sebelumnya, penulis telah menerbitkan juga buku berjudul Anak-anak Daksa. Menurut penulis, apa proses yang paling istimewa dalam menulis buku Reinkarnasi dibandingkan dengan buku sebelumnya?
Adri A. Wisnu: Sebenarnya Reinkarnasi dulu, baru Anak-Anak Daksa. Anyway, aku nulis Reinkarnasi karena aku suka banget baca manga dan pengen bikin komik sendiri.
Tapi, berhubung aku gambar stickman aja miring, jadi aku terjemahin ide komik itu jadi novel. Nah, itu yang istimewa; nerjemahin adegan-adegan berantem yang dahsyat, serta design makhluk-makhluknya dari yang di bayanganku berbentuk gambar, menjadi berparagraf-paragraf tulisan.
-
Penulis buku Reinkarnasi dapat dihubungi melalui Instagram @anakbabehgue
Reviewer: Lupy Agustina