Panduan Membuat Karakter Villain, Namun Digilai Pembaca

Membuat Karakter Villain

Dalam cerita fiksi, keberadaan tokoh protagonis dan antagonis sudah menjadi hal umum. Sebab, penokohan, termasuk dalam unsur intrinsik sebuah cerita.

Tokoh protagonis dinarasikan sebagai si baik. Sebaliknya, si jahat sebagai tokoh antagonis. Namun, perlu kamu ketahui bahwa ada salah satu jenis tokoh antagonis yang sangat jahat, ia disebut dengan istilah “villain”.

Perbedaannya, tokoh antagonis lebih suka menghalangi protagonis untuk meraih tujuannya. Sementara itu, tokoh villain doyan memorak-porandakan rencana protagonis. Ngeri, kan?

Nah, pertanyaannya, bagaimana cara membuat karakter si super jahat digilai pembaca?

Begini penjelasannya…

Baca Juga: Cara Membuat Premis

Cara Membuat Karakter Villain yang Digemari Pembaca

Jadikan villain-mu sosok yang ambisius, jenius, sekaligus sulit dikalahkan!

Saat kamu membuat karakter villain, ia harus sama kuatnya seperti protagonis. Villain mesti menjadi sosok yang jenius dan ambisius guna menjatuhkan protagonis, plus harus sulit dikalahkan. Dengan karakter seperti itu, pasti bakal bikin pembaca greget.

Tujuan eksistensi dari karakter villain yaitu untuk dua hal; membuat pembaca benci, atau justru sebaliknya: terkesima, bahkan jatuh cinta.

Sisipkan sedikit aja sisi baik dari villlain-mu

Perlu dipahami bahwa mengarang novel, harus tetap masuk akal dan manusiawi. Artinya, seburuk apa pun karakter villain, ia harus punya “sedikit” sisi baik sehingga bikin pembaca merasa relate dengan di kehidupan nyata.

Bukankah tidak mungkin ada manusia yang sifatnya full jahat, pasti ada sisi baiknya, kan?

Konsep villain-mu, misal masa lalunya sangat kasihan

Hindari membuat karakter jahat tanpa sebab. Harus ada sebabnya.

Nah, kamu masukkan saja cerita khusus yang membantu pembaca tahu alasan mengapa si villain menjadi sosok yang super jahat, namun tentu saja jangan secara gamblang.

Misal, villain merupakan korban kekerasan fisik sejak kecil, yang membuat dia jadi suka memukul ketika dewasa. Kira-kira seperti itu contohnya.

Baca Juga: Rekomendasi Konflik Cerita

Jiwa villain harus pure tentang kebebasan, suka mendobrak aturan

Katakanlah villain ini saking jahatnya ingin menjatuhkan protagonis demi kepentingan dirinya sendiri. Ia tidak suka aturan. Hidupnya penuh dengan kebebasan.

Villain tidak punya waktu untuk berpikir apakah yang ia lakukan benar atau salah. Sebab, baginya, semuanya menjadi benar demi satu tujuan yang ia capai. Tujuannya balas dendam misalnya.

Saran saya, jangan ragu untuk membuat karakter villain yang kejam.

Kesimpulan

Villain termasuk karakter penting dalam sebuah cerita. Tanpanya, cerita yang kamu sajikan mungkin bakal membosankan dan kurang menarik. Villain juga harus menjadi motivasi utama dalam menjalankan misinya untuk menghancurkan protagonis.

Meski berperan sebagai si super jahat dan kejam, sebagian pembaca cenderung lebih menyukai villain yang hebat. Sebab, alur cerita novel akan berjalan lebih seru, kompleks, dan bahkan sulit ditebak.

Untuk membantu kamu dalam membuat dan mengonsep karakter villain, saran saya gunakanlah sebuah template novel khusus guna melancarkan kegiatan mengarang sebuah cerita. Saya merekomendasikan template Novel Planner.

Silakan klik di sini: Review Template Novel Planner.

Sekian penjelasan tentang panduan membuat karakter villain.
Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url