Cara Membuat Premis agar Naskah Dipinang Penerbit

Cara Membuat Premis agar Naskah Dipinang Penerbit

Mengarang sebuah novel, seharusnya diawali dulu dengan membuat premis. Sebab, selain untuk mempermudah pengembangan cerita, premis juga menjadi semacam proposal. Katakanlah, rata-rata, para penerbit besar pasti bakal meminta premis novel kamu untuk mencantumkannya saat pengiriman naskah.

Premis bahkan menjadi salah satu tolok ukur; apakah naskah novel kamu akan dipertimbangkan, atau langsung diterima, atau ditolak mentah-mentah. Maka dari itu, membuat premis harus bagus dan unik.

Pertanyaannya, bagaimana cara membuat premis agar naskah dipinang penerbit?

Berdasar pengalaman pribadi, begini caranya…

Baca Juga: 5 Contoh Latar atau Setting dalam Cerita

Apa Itu Premis?

Premis merupakan ide dasar dari sebuah cerita. Premis harus mampu menyampaikan keseluruhan cerita dalam satu atau dua kalimat saja.

Memang terasa sulit harus bikin premis dalam beberapa kalimat doang, namun itulah tantangannya.

Dengan premis, sebuah cerita bakal lebih teratur, terarah, dan menjadikannya lebih jelas. Tidak ada yang namanya tidak tahu alur cerita. Tidak ada juga yang namanya tidak tahu konflik. Bahkan, tidak ada yang namanya tidak tahu ending cerita. Sebab, semua itu ada di dalam premis.

Berdasar observasi yang saya lakukan, tidak sedikit pengarang novel yang kebingungan menulis di tengah cerita. Baik itu karena mikirin alurnya atau konfliknya.

Kebingungan itu kebanyakan disebabkan karena premisnya belum dibuat. Jadi langsung mengeksekusi ide yang muncul. Atau premisnya sudah dibikin dulu, namun jelek. Sehingga, kebuntuan terjadi.

Bagaimanca Cara Membuat Premis?

Dalam membuat premis yang bagus, jelas, dan menarik hati penerbit, ada tiga elemen penting yang mesti kamu ciptakan yakni tokoh utama, konflik, dan ending. Saya rasa, elemen-elemen tersebut sudah tidak asing bagi kamu.

Nah, untuk mempermudah dalam memahami pembuatan premis, berikut contoh premis yang memuat tiga elemen tadi.

“Novel ini mengisahkan tentang seorang wanita remaja bernama Rena yang memiliki latar bekalang keluarga sangat kaya, namun dia jatuh cinta pada pria miskin bernama Aldi sehingga hidupnya sengsara.”

Premis di atas, Rena sebagai tokoh utama. Konfliknya, dia jatuh cinta pada pria miskin bernama Aldi. Dan endingnya, hidup sang tokoh utama sengsara.

Bagaimana? Jelas, kan?

Kejelasan itulah yang diinginkan oleh penerbit, atau lebih spesifiknya oleh editor akuisisi (seorang editor di penerbitan yang mencari naskah dan penulis, baik lokal maupun asing).

Jadi, untuk membuat premis supaya naskah minimal dilirik penerbit, sederhananya harus terdapat tokoh utama, konflik yang kuat, dan endingnya. Elemen-elemen itu saja dulu yang mesti dipikirkan.

Jadi, ada kejelasan dalam satu atau dua kalimat pada premis, sehingga memancing editor untuk membaca isi naskah kamu.

Saya harap, semoga dapat dipahami ya.

Baca Juga: Cara Mencari Ide untuk Menulis Novel

Struktur Premis yang Dapat Membuat Pihak Penerbit Meminang Naskah Kamu

Struktur premis dibagi menjadi tiga bagian yaitu tokoh protagonis, tujuan utama cerita, dan penghalang atau situasi. Bagian-bagian inilah yang menguatkan premis untuk memikat editor supaya membaca isi naskah kamu.

Dalam contoh premis yang saya buat di atas, tokoh protagonisnya yaitu seorang wanita bernama Rena. Tujuannya, dia jatuh cinta pada pria miskin bernama Aldi sehingga hidupnya sengsara. Sementara itu, penghalangnya adalah latar belakang keluarga dari sang tokoh utama kaya raya.

Well, lagi-lagi terkait kejelasan premis. Jadi, harus memuat tiga struktur di atas.

Notes:

Setiap penerbit memiliki selera yang berbeda untuk meminang naskah penulis. Informasi yang saya sampaikan di sini hanya menjelaskan tentang cara membuat, sekaligus ngasih struktur premis saja supaya memudahkan kamu dalam menciptakan premis yang jelas dan ideal.

Kesimpulan

Dengan membuat premis dulu, maka cerita novel yang kamu tulis akan menjadi lebih fokus. Sehingga, kamu tinggal mulai menulis saja seperti pengenalan tokoh, permasalahan atau konflik-konflik yang timbul, dan juga endingnya.

Saran saya, agar novel karangan kamu selalu fokus pada premis, sebaiknya menulislah di sebuah template. Saya merekomendasikan Novel Planner Kit dari Kotak Senin. Kamu bisa stalking akun Instagram @kotaksenin. Atau baca saja ulasan tentang Review Template Novel Planner dari Kotak Senin untuk tahu detailnya.

Sekian.
Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url