Review Buku Inspirasi Negeri Ppalli-Ppalli karya M. Khoiron Ferdiansyah

Review Buku Inspirasi Negeri Ppalli Ppalli karya M. Khoiron Ferdiansyah

Membicarakan Korea Selatan memang tak ada habisnya. Saat ini, harus kita akui, mereka kerap menjadi trendsetter terutama dalam bidang make up, skincare, dan fashion.

Popularitas musik mereka pun tak perlu diragukan. Banyak sekali girl group atau boy group mereka yang memiliki penggemar sampai mancanegara.

Soal makanan apalagi! Kimchi and kimbap are now everyone’s food anthem. Not only for Koreans. Tentu saja ini tak lepas dari ketenaran Drama Korea yang kerap kali menampilkan budaya dan makanan mereka.

Dengan segala daya tarik yang dimilikinya, tentu banyak yang merasa penasaran tentang sisi lain Negeri Ginseng ini. Apakah kalian salah satunya?
 
Supaya rasa penasaran itu terjawab, simak review buku Inspirasi Negeri Ppalli-Ppalli (Ragam Rupa Kehidupan Korea Selatan) karya M. Khoiron Ferdiansyah berikut! 
 

Review Buku Inspirasi Negeri Ppalli-Ppalli (Ragam Rupa Kehidupan Korea Selatan) karya M. Khoiron Ferdiansyah

Identitas Buku 
 
Judul Buku: Inspirasi Negeri Ppalli-Ppalli karya M. Khoiron Ferdiansyah (Ragam Rupa Kehidupan Korea Selatan)
Penulis: M. Khoiron Ferdiansyah
Penerbit: Ellunar Publisher
Tahun terbit: Agustus 2024
Halaman: 185 halaman
ISBN: 978-623-385-550-1
 
Buku Inspirasi Negeri Ppalli-Ppalli mengajak pembaca melihat sisi lain Korea Selatan dengan pembahasan yang lebih komprehensif. Setiap sub judul dalam buku ini punya pembahasan yang terang sekaligus informatif.
 
Buku ini terdiri atas delapan bab yang sangat menarik, yaitu:

  1. Warisan Budaya yang Mengakar di Tengah-Tengah Kemodernan
  2. Ajang Kekuatan Negara Melalui Fondasi Pendidikan
  3. Pengembangan Kawasan Sarana dan Prasarana yang Terencana
  4. Kemolekan Fashion, Lifestyle, dan Industri Hiburan Korea Selatan
  5. Mengulik Kebersihan dan Kesehatan Melalui Pola Kebiasaan
  6. Kemodernan Teknologi dan Ruang Digital
  7. Ragam Wajah Sosial
  8. Menapaki Rupa-Rupa Korea Selatan

Warisan Budaya yang Mengakar di Tengah-Tengah Kemodernan

Bagaimana Korea Selatan mampu menjadi negara yang amat maju seperti sekarang? Salah satu alasan yang terpampang jelas yaitu mereka tak meninggalkan ‘akar’-nya. 
 
Pada bab pertama, penulis menjelaskan berbagai aspek kebudayaan Korea Selatan yang masih dipegang teguh oleh masyarakatnya. Penduduk Korea begitu bangga dengan ciri khas mereka baik dalam kuliner, pakaian, adat istiadat, dan lain sebagainya.
 
Budaya tak dianggap sebagai sesuatu yang kuno dan berseberangan dengan perubahan global. Justru, budaya dijadikan corak dan identitas di tengah zaman modern.

Ajang Kekuatan Negara Melalui Fondasi Pendidikan

Pada bab ini, penulis menjelaskan betapa seriusnya pemerintah Korea Selatan mencurahkan perhatian dalam bidang pendidikan.

Kualitas dan fasilitas pendidikan di sekolah-sekolah umum Korea Selatan sangat bagus. Semua itu bahkan bisa diakses dengan gratis oleh masyarakat.

Kurikulum pendidikannya tak perlu diragukan. Penulis menjelaskan gambaran kurikulum sekolah di Korea Selatan yakni berbasis STEAM. Penasaran apa itu STEAM? Baca di bab ini, ya!
 
Dari penjelasan penulis pun tergambar bahwa budaya belajar di kalangan siswa sangat kental. Mereka tak hanya belajar di dalam kelas tetapi juga sering menghabiskan waktu di coffee shop untuk belajar.

Pengembangan Kawasan Sarana dan Prasarana yang Terencana

Salah satu ciri sebuah negara maju yakni tata kota dan sarana prasarananya terencana. Korea Selatan memiliki hal itu.

Pad bab ketiga, dijelaskan penulis bahwa penataan pemukiman, fasilitas umum, dan public transportation di Korea Selatan dirancang untuk terintegrasi satu dengan yang lain.

Pengembangannya pun disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Hebatnya, saat ini kesadaran masyarakat terhadap penggunaan energi terbarukan pun mulai meningkat. Keren sekali bukan?

Kemolekan Fashion, Lifestyle, dan Industri Hiburan Korea Selatan

Concern Korea Selatan dalam industri kecantikan, mode, dan hiburan memang tak main-main. Pada bab keempat ini penulis memaparkan bagaimana industri kosmetika Korea Selatan berkembang begitu pesat.

Selain itu, penulis juga menyoroti tren pemakaian barang branded sekaligus fenomena Daiso yang saling bertolak belakang.

Sementara itu, dalam dunia hiburan, penulis menyoroti soal perkembangan film di Korea Selatan. Saat ini, siapa yang tak mengenal Drama Korea?

Mengulik Kebersihan dan Kesehatan Melalui Pola Kebiasaan

Di bab kelima, pembahasan penulis berkisar tentang kebiasaan masyarakat Korea Selatan yang sangat memperhatikan kebersihan baik diri sendiri maupun lingkungannya.

Demi menunjang kesehatannya, mereka menerapkan gaya hidup yang aktif. Bahkan, para orang tua di sana sering berolahraga dan mendaki bukit.

Lantas, ada kebiasaan baik apalagi yang bisa kita tiru? Temukan lebih jelas di bab ini!

Kemodernan Teknologi dan Ruang Digital

Pembahasan tentang teknologi dan digitalisasi di Korea Selatan ini cukup unik. Banyak aplikasi digital yang menunjang kebutuhan sehari-hari masyarakat dari level kecil sampai level besar.

Misalnya, di level individu, mereka memiliki aplikasi untuk jual beli barang bekas, self service store, aplikasi pencari kerja part time, dan masih banyak lagi.

Untuk level skala besar, pemerintah Korea Selatan punya sistem teknologi penyortiran sayuran yang canggih.

Ragam Wajah Sosial

Persinggungan kebudayaan sebuah negara dengan kebudayaan negara lain memang tak bisa dihindarkan. Pada bagian ketujuh ini, penulis tak hanya menyoroti kebiasaan interaksi masyarakat Korea Selatan.

Penulis juga memaparkan tentang keberadaan warga mancanegara, populasi muslim, bahkan peran orang Indonesia dalam berbagai aspek. Semakin membuat kita ingin tahu dengan isinya bukan?

Menapaki Rupa-Rupa Korea Selatan

Di bab terakhir ini, menurut saya, penulis banyak membahas fakta menarik tentang Korea Selatan.

Jika pada bab sebelumnya dibahas tentang penyortiran sampah, pada bab ini pembaca diberitahu bahwa ada tempat sampah tersendiri untuk baju-baju bekas.
 
Saya bahkan baru tahu kalau penyandang disabilitas di sana sering diberikan berbagai diskon belanja.

Kalau pembaca penasaran tentang fun fact lainnya, menurut saya bab ini harus dilahap habis.
 

Pandangan Reviewer tentang Buku Inspirasi Negeri Ppalli-Ppalli (Ragam Rupa Kehidupan Korea Selatan) karya M. Khoiron Ferdiansyah

Buku Inspirasi Negeri Ppalli-Ppalli dapat dijadikan rujukan untuk mengenal lebih dekat Korea Selatan. Pembahasannya menyeluruh. Lugas dan informatif.

Di samping memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang Korea Selatan, buku ini memberikan saya kesadaran baru dalam beberapa aspek.

Perasaan saya cukup tergugah untuk meniru gaya hidup sehat yang dilakukan oleh penduduknya. Kecintaan mereka terhadap budaya pun patut dicontoh.
 
Semangat belajar, sikap pekerja keras, dan saling menghargai privasi, termasuk nilai-nilai terpuji yang dapat saya adopsi.
 
Menurut saya, buku Inspirasi Negeri Ppalli-Ppalli menjadi sebuah paket lengkap. Ia memberikan segudang pengetahuan juga sederet inspirasi. Sungguh tak boleh dilewatkan!

Wawancara dengan Penulis

Reviewer: Halo, Pak Khoiron. Terima kasih telah menulis buku ini. Saya yang selama ini hanya tahu Korea dari Drakor, merasa banyak mendapatkan insight baru. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan terkait buku ini,
 
Saya tertarik dengan pembahasan tentang relasi antara profesor dan mahasiswa ketat. Berkenaan dengan itu, pengalaman berbeda apa yang Pak Khoiron dapatkan selama menempuh pendidikan di sana?

Pak Khoiron: Durasi riset di lab lebih panjang, pressure tinggi, tapi fasilitas lab sangat unggul. Jika di Indonesia ketemu alat ‘x’ hanya ada di instansi tertentu saja, maka di sini bisa ada di setiap kampus.
 
Reviewer: Hal apa yang membuat Pak Khoiron akhirnya memutuskan untuk menulis buku tentang Korea Selatan?

Pak Khoiron: Sayang jika memori dinikmati sendiri. Harus di-share. Banyak orang tahu Korea sebatas K-Pop dan K-Drama. Padahal sisi lain banyak yang belum tahu.
 
Reviewer: Dalam beberapa media, saya pernah mendengar bahwa banyak lelaki Korea yang masih patriarki. Sementara itu, pada bab 4 yang membahas tentang kosmetik, menunjukkan bahwa lelaki pun lumrah menggunakannya. Bagaimana pandangan Pak Khoiron mengenai kontradiksi ini?
 
Pak Khoiron: Budaya patriarki umumnya kuat pada lelaki generasi terdahulu. Sekarang sudah agak luntur. Lelaki korea akan semakin jadi lelaki setelah ikut wajib militer selama hampir 2 tahun.

Reviewer: Dalam bab 5, Pak Khoiron menjelaskan tentang masyarakat Korea yang amat memperhatikan soal kesehatan dan kondisi fisik mereka. Saya penasaran, dari pengalaman Pak Khoiron sejauh mana pemerintah berperan dalam membangun kecintaan masyarakatnya terhadap gaya hidup sehat?
 
Pak Khoiron: Tempat fitness terbuka banyak di mana-mana. Tempat hiking juga. Selain itu, banyak fasilitas publik yang memadai untuk berolahraga.
 
Reviewer: Apa dampak positif yang Pak Khoiron rasakan setelah lama menetap di Korea Selatan?
 
Pak Khoiron: Disiplin, menghargai waktu, dan ketika bekerja harus all out.

-
 
Penulis buku Inspirasi Negeri Ppalli-Ppalli dapat dihubungi pada akun Instagram @khoironstp
 
Reviewer: Lupy Agustina
 
Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url