Review Novel Sweet Agony karya Suwina Y

Review Novel Sweet Agony karya Suwina Y

Badai pasti berlalu. Lirik lagu tersebut rasanya sangat pas untuk menggambarkan kisah dalam novel Sweet Agony. Aby, sang tokoh utama, menerima badai yang begitu menyakitkan dalam hidupnya. Sejauh apapun ia pergi, badai itu tetap mengikutinya. Ia tak bisa bersembunyi darinya, sebab badai itu ada di dalam dirinya.

Aby mengalami masa-masa sulit yang menyakitkan. Seperti apa badai yang ada di dalam diri Aby? Bagaimana ia menghadapi rasa sakit dan pedih itu?

Simak review berikut untuk tahu lebih dalam tentang novel Sweet Agony karya Suwina Y.

Baca Juga: Review Buku Tuhan, BersamaMu Aku Mampu

Review Novel Sweet Agony: I will be here every step of the way Karya Suwina Y

Identitas buku

Judul: Sweet Agony: I will be here every step of the way
Penulis: Suwina Y
Penerbit: Ellunar Publisher
Tahun terbit: Agustus 2023
ISBN: 978-623-385-405-4

Sebuah penderitaan yang manis, begitu tepatnya arti judul novel ini. Sebuah judul yang memantik rasa penasaran pembaca. Bagaimana bisa sebuah penderitaan terasa manis? Nyatanya, itulah yang dialami oleh Abigail Tjandra atau kerap dipanggil Aby.

Gadis itu memiliki kehidupan yang memilukan. Meski terlahir dari sebuah keluarga kaya dengan anggota keluarga yang utuh, Aby tak sekalipun merasakan kehadiran keluarga di sana. Penderitaan Aby seolah tak berhenti. Dalam hidupnya, Aby dihadapkan pada kenyataan yang menyiksa hatinya.

Sekian banyak luka yang didapatkan oleh Aby, membuatnya menjadi perempuan yang acuh dan dingin. Namun, selalu ada matahari di balik badai. Perlahan, Aby menemukan kebahagiaan dalam hidupnya. Kebahagiaan yang harus ia dapatkan setelah badai yang begitu mengerikan.

Gambaran Umum Novel Sweet Agony karya Suwina Y

Perkenalan Tokoh

Abygail Tjandra

Perempuan cuek dan dingin. Ia sangat menyukai musik. Hampir enam tahun ia tinggal di Chicago untuk meraih mimpinya di bidang musik. Ia adalah putri sulung keluarga Tjandra.

Key Willner

Seorang hacker muda keturunan Kanada Indonesia. Ia adalah sahabat Aby. Tingkahnya konyol dan ceria.

Twins-B

Brian dan Bian. Mereka berdua merupakan keponakan Aby. Kedua anak kembar ini memiliki sifat yang sangat bertolak belakang.

Genta

Laki-laki cerdas dan kalem. Genta adalah kekasih Aby. Lelaki ini sangat mencintai Aby. Ia rela melakukan apapun untuk Aby.

Rose

Perempuan penurut dan baik hati ini merupakan adik kandung Aby sekaligus Ibu si kembar. Rose sangat menyayangi dan mengagumi Aby.

Konflik Cerita

Bukan tanpa alasan Aby menghabiskan enam tahun hidupnya di Chicago. Tinggal jauh dari keluarga dan sahabat-sahabatnya. Penghianatan dari Genta dan Rose, kekasih juga adiknya sendiri menjadi alasannya.

Di tengah semua rasa dendam kepada kekasih, adik, dan orang tuanya, sebuah peristiwa mengejutkan terjadi. Keempat orang itu meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Kenyataan itu membuat Aby menghadapi kemelut yang lebih besar di hatinya. Terlebih, ia tiba-tiba harus pulang ke Indonesia untuk mengurus anak-anak Rose dan Genta: si kembar Brian dan Bian.

Bisakah kamu bayangkan bagaimana pedihnya luka yang dirasakan oleh Aby? Apalagi, ia dipaksa untuk mengurus anak-anak Rose dan Genta karena ia merupakan satu-satunya keluarga? Apa yang akan Aby lakukan dengan kondisi tersebut?

Polemik Pernikahan

Dalam masa-masa kalutnya menghadapi orang tua yang keras dan otoriter, Genta hadir sebagai cahaya dalam hidup Aby. Lelaki itu membuat Aby merasa nyaman dan disayangi. Genta selalu mendukung keinginan Aby untuk mendalami musik walaupun orang tua Aby sangat menentang keras keinginan tersebut.

Kehadiran Genta dalam hidup Aby, membawa serta lelaki bernama Key. Key adalah sahabat karib Genta. Mereka berdua tinggal di panti asuhan yang sama. Key dan Genta bahkan sudah menganggap satu sama lain sebagai saudara. Mereka bertiga pun menjadi sahabat yang saling mendukung.

Tak disangka, kehadiran Key membawa perasaan ‘aneh’ di hati Rose. Ya, adik perempuan Aby itu jatuh cinta kepada Key. Rose dan Key menjalin hubungan yang cukup dekat.

Sayangnya, keharmonisan hubungan mereka rusak oleh penghianatan Genta dan Rose. Genta memutuskan untuk menikahi Rose karena ternyata Rose tengah hamil. Kenyataan itu membuat Aby terguncang. Tak peduli dengan perasaan Aby, pernikahan keduanya tetap dilangsungkan.

Tanpa Aby tahu, ada sebuah polemik di balik pernikahan Genta dan Rose. Polemik yang semakin membuat Aby merasa bersalah sekaligus menyesal karena telah menaruh kebencian pada Genta dan Rose.

Si Kembar

Ketenangan hidup Aby mulai terusik saat Key memaksanya pulang. Laki-laki itu terus-terusan memaksa Aby untuk mengambil tanggung jawab merawat Bian dan Brian, si kembar.

Dengan terpaksa, Aby memutuskan kembali ke Indonesia. Ia ingin segera menyelesaikan hak asuh, juga warisan yang ditinggalkan oleh orang tuanya.

Pertemuan dengan si kembar, membuka kembali luka di hati Aby. Apalagi saat menatap kedua wajah anak itu, ia langsung teringat pada Genta.

Brian, merupakan sosok anak laki-laki yang ceria dan cerewet. Anak itu tak pernah malu menunjukkan perasaannya. Sedangkan Bian, ia cenderung kalem dan pendiam. Bian yang merupakan kakak di antara keduanya, selalu bertindak dewasa dan tak banyak bicara.

Aby bersikap begitu dingin kepada si kembar. Ia tak menyukai keberadaan mereka. Tak peduli meski keduanya sangat antusias menyambut Aby.

Keberadaan si kembar yang tiba-tiba, mengubah banyak hal dalam hidup Aby. Meski si kembar merupakan anak-anak yang manis dan dewasa, tetap saja Aby merasa kewalahan mengurusi anak berusia enam tahun.

Namun, sebuah fakta tentang Genta dan Rose mulai terungkap. Aby menjadi semakin bimbang. Bagaimana hubungan Aby dan si kembar selanjutnya? Apakah Aby akan kembali ke Chicago dan menyerahkan si kembar kepada Key? Mungkinkan Aby tetap tinggal di Indonesia?

Rahasia Key

Berbeda dengan Aby, kematian Genta dan Rose menyisakan penyesalan yang mendalam di dalam hatinya. Key merasa bahwa semua penderitaan yang dialami Aby, Genta, dan Rose disebabkan oleh dirinya.

Aby merupakan perempuan yang sangat berharga bagi dirinya. Genta sudah ia anggap sebagai saudaranya. Ia juga menyayangi Rose.

Perasaan itu berkecamuk di dalam hati Key. Ia berandai jika saat itu tak menolak permintaan orang tua Aby, mungkin Aby tak perlu merasakan penderitaan karena pernikahan Genta dan Rose. Sayangnya, Key merasa ia terlalu egois dan lebih mementingkan perasaannya

Lambat laun, kehadiran kembali Aby di sisinya membuat Key mau tak mau harus menghadapi perasaannya. Rahasia yang ia tutup rapat, perlahan mulai ia tunjukkan. Key memberanikan diri untuk mengungkapkan semua itu kepada Aby. Rahasia yang mungkin tak pernah sekalipun terlintas di pikiran Aby.

Baca Juga: Review Novel ORMOVIDA

Pandangan Reviewer terhadap Novel Sweet Agony karya Suwina Y

Badai yang terjadi dalam hidup ini tak berasal dari kejauhan, sebab badai itu ada di dalam diri kita. Maka dari itu, satu-satunya cara untuk meredakan badai, yakni dengan berdamai terhadap diri kita.

Aby melewati masa-masa penuh badai itu selama enam tahun. Membayangkan apa yang dialami oleh Aby, membuat saya merasa sesak. Siapa yang tahan dengan penghianatan apalagi dari seseorang yang paling kita sayangi? Penulis berhasil membuat badai di dalam diri Aby berkecamuk di hati pembaca.

Penderitaan yang indah di dalam novel ini memang disajikan dengan indah. Penulis menyajikan paradoks antara badai besar di dalam diri Aby dan ketulusan yang teduh lewat Brian dan Bian. Kedua kondisi tersebut membawa saya pada perasaan haru.

Saya semakin menyadari bahwa orang dewasa kerap kali melimpahkan kekesalannya pada anak-anak bukan karena anak-anak itu bersalah. Melainkan karena ia tahu bahwa ia tak mampu mengontrol dirinya sendiri.

Saya sangat suka dengan momen interaksi Bian dan Brian yang dijalin pada novel Sweet Agony. Menurut saya, bagian ini menjadi kekuatan cerita. Banyak bagian yang membuat saya sampai meneteskan air mata. Penulis begitu piawai merepresentasikan perasaan anak kecil yang polos dan tulus.

Cara penulis memberikan clue tentang beberapa rahasia setiap tokoh pun cukup kuat. Saya dibuat penasaran tentang alasan di balik pernikahan Genta dan Rose, juga sikap mencurigakan Key kepada Aby. Seluruh rasa penasaran itu terpuaskan saat sedikit demi sedikit penulis membukanya dengan tidak terburu-buru.

Novel Sweet Agony karya Suwina Y patut menjadi reading list pembaca. Terutama bagi kamu yang ingin mencoba berdamai dengan dendam di hati.

Wawancara bersama Suwina Y

Reviewer: Halo, Kak Suwina, terima kasih banyak sudah menghadirkan novel yang mengharukan. Jujur saja, saya beberapa kali mengusap air mata saat membaca adegan-adegan si kembar dalam cerita ini. Saya makin penasaran terhadap banyak hal dari novel yang Kak Suwina tulis.

Perihal adegan-adegan si kembar dalam buku ini, terutama bagian yang menunjukkan emosi kesedihan mereka, bagaimana bisa begitu menyentuh, Kak? Adakah treatment khusus yang Kak Suwina lakukan saat menciptakan ‘dunia’ emosi si kembar, Kak? Bisa jelaskan kepada kami?

Suwina Y: Kebetulan kerjaan full-time saya dikelilingi anak-anak kecil (alias guru nursery). Bertahun-tahun berkecimpungan di dunia itu, banyak karakter-karakter dari mereka yang bikin saya terperangah. Dari situ, saya sadar dan juga belajar kalau meski mereka umurnya masih kecil, mereka juga merasakan emosi yang kita rasakan sebagai orang dewasa. Malah terkadang terasa lebih *pure*.

Dan juga, sebagai guru, saya belajar untuk mendengar. Untuk diam, dan mengerti apa yang mereka berusaha untuk sampaikan. Dengan kosa kata terbatas, kadang orang dewasa tidak sabaran dan akhirnya mengabaikan emosi dan perasaan mereka. Padahal, kalau kita sabar dan beri waktu satu menit ekstra untuk memperhatikan dan mendengar, kita bisa belajar banyak dari sana.

Di buku Sweet Agony ini, saya menciptakan karakter orang dewasanya yang mempraktekkan untuk mendengar terlebih dahulu. (Kecuali orang tua Aby, ya) haha. Dari sana, saya berharap saya berhasil menggambarkan bagaimana interaksi anak dengan orang dewasa jika mereka merasa didengar dan dimengerti. Bahwa anak-anak, sekecil apapun mereka, itu luar biasa loh rasa empatinya. Jika orang dewasa di sekitar mereka mempraktekkan hal tersebut.

"They learn what they see."

Reviewer: Chicago, kota yang terdengar begitu eksotis. Apa pertimbangan pemilihan kota ini dengan kesenangan Aby terhadap musik?

Suwina Y: Jujur saja untuk kotanya, saya tidak mempertimbangkan apapun sampai sedetail itu. Hanya, saya tahu selain New York, Chicago termasuk kota yang banyak didatangi orang-orang untuk mencari kehidupan baru dan kesempatan mengejar impian. Dan untuk lari dari masalahnya (bener kan, Aby?) 😆

Reviewer: Oh, ya, saya cukup kaget membaca karakter Key yang cukup touchy kepada Aby. Gemes-gemes gimana gitu. Apa alasan Kakak ngebangun karakter Key yang demikian? Saya jadi penasaran, dia kayak gitu juga gak sih sama Rose.

Suwina Y: Untuk karakter Key, setelah menciptakan karakter pria dewasa, serius, dan gloomy di buku sebelumnya, saya ingin nyiptain karakter pria yang lebih fresh dan gemesin. Lahirnya Key Willner.

Kalau ke Rose, Key kayak gitu juga kok. Menjadi pria adorable memang karakternya.😆 Hanya saja, dia menganggap Rose seperti adik perempuannya, tapi enggak bagi Rose. Dengan kepribadian approachable, hangat dan perhatian. Rose jatuh cinta sama Key. Siapa yang enggak, kan?

Reviewer: Dari profil penulis, Kak Suwina sepertinya senang menulis di platform Wattpad ya, Kak? Apakah semua novel yang diterbitkan bermula dari cerita Wattpad? Apa perbedaan mendasar yang perlu diperhatikan saat hendak mengalihkan cerita Wattpad menjadi novel? Mungkin Kakak bisa sharing kepada pembaca kami kalau-kalau mereka ingin melakukan sesuatu yang sama.

Suwina Y: Jujurly, saya sudah tidak begitu aktif lagi di Wattpad. Tapi masih bisa diakses. (mampir ya, guys 🤗)

Dan tidak semua cerita yang saya tulis berasal dari Wattpad. Contohnya seperti cerita Sweet Agony ini. Hanya cerita 'Street Fight' dan 'Love Will Set You Free' yang sempat saya share di platform Wattpad terlebih dahulu sebelum dibukukan.

Yang perlu diperhatikan sih, untuk saya pribadi, tidak banyak yang perlu diubah. Paling hanya tata bahasa, dan alur ceritanya. Di Wattpad, kita bisa membuat chapter sebanyak-banyaknya, tapi kalau ingin dibukukan itu tidak bisa karena akan terasa bertele-tele dan kepanjangan.

Reviewer: Ini bukan buku pertama Kak Suwina, sebagai seorang penulis, hal apa yang membuat Kak Suwina sampai saat ini tak pernah berhenti berkarya?

Suwina Y: Hmm...apa ya. Mungkin karena masih banyak yang bisa saya tuangkan di tulisan. Seperti ide-ide, inspirasi, emosi dan pikiran. Dan saya senang men-challenge diri sendiri untuk nyiptain sebuah dunia lain melalui tulisan. 😆

-

Penulis novel Sweet Agony dapat kamu sapa melalui laman Instagram: @suwinayanwar.

Reviewer: Lupy Agustina.

BACA JUGA: Review Novel Obra Maestra
Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url