Review Novel Astaya karya Ageng Novitriarini (Thedreamwriter13)
Sejatinya, menjalin hubungan asmara dengan seseorang yang belum selesai dari masa lalunya berisiko besar. Hubungan menjadi tidak tenang, timbul banyak pertengkaran, atau merasa diduakan. Namun, walaupun sudah tahu berisiko besar, masih banyak saja orang yang mengambil risiko tersebut.
Dalam novel berjudul Astaya, tokoh utama bernama lengkap Astaya Cinta Adhyasta dikisahkan menjalin hubungan asmara dengan Raihan Mahendra. Lelaki yang notabennya playboy, sekaligus belum berdamai dari masa lalunya. Sehingga dari hubungan keduanya, jelas Astayalah yang paling terluka.
Ingin tahu seberapa dalam luka yang menerjang Astaya? Simak ulasan berikut.
Baca Juga: Review Buku di Penghujung Terowongan
Review Novel Astaya karya Ageng Novitriarini (Thedreamwriter13)
Identitas BukuJudul: Astaya
Penulis: Ageng Novitriarini
Penulis: Ageng Novitriarini
Penerbit: Androcenta Publisher
Isi: 452 halaman
QRCBN: 62-269-7560-630
Mereka menyambut kedatangan Astaya di rumah dengan sumringah setelah gadis berambut pirang itu tinggal cukup lama di Bandung dengan neneknya.
Astaya sangat senang atas penyambutan dari ibu, ayah, dan kakaknya. Ia pun berharap agar takdir tidak menuntut dirinya untuk berpisah kembali.
Sementara itu di halaman berikutnya, cerita beralih ke kawanan laki-laki yang sedang berada di club malam. Mereka mabuk-mabukan. Salah seorang di antara mereka mabuk berat, lalu tiba-tiba menangis.
Laki-laki itu menangis karena diputusin oleh kekasihnya tanpa alasan. Sialnya lagi, mantan kekasihnya jadian dengan sahabatnya sendiri.
Berminggu-minggu lamanya untuk berusaha move on dari mantannya, tetapi hasilnya sulit untuk melupakan sang mantan. Dan wajar memang, hubungan laki-laki itu dengan mantan kekasihnya sudah hampir dua tahun.
Sungguh malang sekali patah hati laki-laki tampan bernama Raihan Mahendra…
Sebagai siswa baru, Astaya memperkenalkan diri di kelas. Reaksi teman-teman sekelasnya hening saat melihat dirinya, sebab kecantikannya sukses membuat seisi kelas terpana.
Saking cantiknya, Olina Renata atau Olin sebagai teman sebangkunya bilang kalau kehadiran Astaya membuat dirinya menjadi anak paling cantik nomor dua di kelas.
Di SMA Wijaya, pembaca akan dikenalkan dengan empat laki-laki yang penulis sebut sebagai the most wonted SMA Wijaya; Raihan Mahendra, Alvaro Bryan Adhyasta, Julio Atmaja, dan Fernando Andria.
Keempatnya adalah kakak kelas Astaya. Dan salah satu dari mereka adalah kakak kandungnya. Yups! Bryan!
Selain keempat laki-laki itu, pembaca akan dikenalkan juga dengan geng cewek-cewek yang palingmenjijikan ditakuti di SMA Wijaya; ada Lyodryn, Lisa, dan Shinta. Ketiganya anak XII IPS-2.
Ada semacam perintah menarik dari Olin kepada Astaya, katanya jangan pernah cari masalah dengan ketiga cewek itu. Plus, jangan pernah deketin kakak kelas yang bernama Raihan Mahendra. Sebab, ngedeketin Raihan sama saja nyari ribut dengan mereka.
By the way, Lyodryn adalah mantan kekasihnya Raihan saat SMP. Tapi bukan Lyodryn mantan kesayangan Raihan. Justru, ada satu mantan Raihan lagi di SMA Wijaya yang bikin dirinya susah move on; namanya Raya Aleysa. Dan si Raya ini pacarnya Bryan (sahabat, sekaligus juga kakaknya Astaya).
Kemudian, berhubung Astaya di sekolah mempunyai kakak kandung yang selalu melindunginya, terlebih dirinya bukan gadis pendiam dan penakut, maka ia berani menghadapi Lyodryn and The Gank. Praktis, ia tidak takut juga mendekati Raihan.
Singkat cerita, Astaya menaruh rasa kepada Raihan. Sebab, baru kenal tiga hari saja perbuatan Raihan sudah bikin hati Astaya tersentuh senang. Dan hanya satu hal yang ia rasakan saat bersama Raihan, yaitu nyaman.
Untuk melindungi Astaya dari godaan Leon, Raihan bilang kalau dirinya sangat mencintai Astaya. Mendengar pernyataan tersebut, Astaya meminta kepastian, apakah benar Raihan mencintanya?
Raihan kemudian memastikan bahwa perkataannya itu hanya bercanda doang. Katanya tidak mungkin menyukai Astaya. Reaksi Astaya pun ingin marah dan ia sangat kecewa.
Luka kedua menimpa Astaya begitu saja. Ini seperti kiamat kecil bagi dirinya dan kakaknya, sebab orang tua mereka meninggal dunia.
Tuhan kemudian memberikan cobaan lain kepada Astaya, penyakit yang selama ini menderitanya kembali lagi. Bahkan, leukemia-nya sudah stadium tiga.
Luka yang menerjang Astaya tidak hanya cukup sampai di situ saja, statusnya sebagai pacar Raihan kalah dengan status sahabatnya sendiri yang notabennya mantan pacar Raihan.
Jadi, perlakuan Raihan kepada Raya jauh lebih manis ketimbang Astaya.
Mau gimana lagi? Sudah risikonya, kan, mencintai seseorang yang belum berdamai dari masa lalunya?
Baca Juga: Review Buku Sobat Misqueen Ketagihan ke Jepang
QRCBN: 62-269-7560-630
Gambaran Umum Novel Astaya
Pada halaman awal, pembaca akan dikenalkan dengan keharmonisan keluarga Astaya yang terdiri dari Alice sebagai ibunya Astaya, Arfan sebagai ayahnya, dan Bryan sebagai kakak laki-laki satu-satunya.Mereka menyambut kedatangan Astaya di rumah dengan sumringah setelah gadis berambut pirang itu tinggal cukup lama di Bandung dengan neneknya.
Astaya sangat senang atas penyambutan dari ibu, ayah, dan kakaknya. Ia pun berharap agar takdir tidak menuntut dirinya untuk berpisah kembali.
Sementara itu di halaman berikutnya, cerita beralih ke kawanan laki-laki yang sedang berada di club malam. Mereka mabuk-mabukan. Salah seorang di antara mereka mabuk berat, lalu tiba-tiba menangis.
Laki-laki itu menangis karena diputusin oleh kekasihnya tanpa alasan. Sialnya lagi, mantan kekasihnya jadian dengan sahabatnya sendiri.
Berminggu-minggu lamanya untuk berusaha move on dari mantannya, tetapi hasilnya sulit untuk melupakan sang mantan. Dan wajar memang, hubungan laki-laki itu dengan mantan kekasihnya sudah hampir dua tahun.
Sungguh malang sekali patah hati laki-laki tampan bernama Raihan Mahendra…
Kisah Asmara di SMA Wijaya
Kisah Astaya diawali dengan statusnya sebagai siswa baru di SMA Wijaya.Sebagai siswa baru, Astaya memperkenalkan diri di kelas. Reaksi teman-teman sekelasnya hening saat melihat dirinya, sebab kecantikannya sukses membuat seisi kelas terpana.
Saking cantiknya, Olina Renata atau Olin sebagai teman sebangkunya bilang kalau kehadiran Astaya membuat dirinya menjadi anak paling cantik nomor dua di kelas.
Di SMA Wijaya, pembaca akan dikenalkan dengan empat laki-laki yang penulis sebut sebagai the most wonted SMA Wijaya; Raihan Mahendra, Alvaro Bryan Adhyasta, Julio Atmaja, dan Fernando Andria.
Keempatnya adalah kakak kelas Astaya. Dan salah satu dari mereka adalah kakak kandungnya. Yups! Bryan!
Selain keempat laki-laki itu, pembaca akan dikenalkan juga dengan geng cewek-cewek yang paling
Ada semacam perintah menarik dari Olin kepada Astaya, katanya jangan pernah cari masalah dengan ketiga cewek itu. Plus, jangan pernah deketin kakak kelas yang bernama Raihan Mahendra. Sebab, ngedeketin Raihan sama saja nyari ribut dengan mereka.
By the way, Lyodryn adalah mantan kekasihnya Raihan saat SMP. Tapi bukan Lyodryn mantan kesayangan Raihan. Justru, ada satu mantan Raihan lagi di SMA Wijaya yang bikin dirinya susah move on; namanya Raya Aleysa. Dan si Raya ini pacarnya Bryan (sahabat, sekaligus juga kakaknya Astaya).
Kemudian, berhubung Astaya di sekolah mempunyai kakak kandung yang selalu melindunginya, terlebih dirinya bukan gadis pendiam dan penakut, maka ia berani menghadapi Lyodryn and The Gank. Praktis, ia tidak takut juga mendekati Raihan.
Singkat cerita, Astaya menaruh rasa kepada Raihan. Sebab, baru kenal tiga hari saja perbuatan Raihan sudah bikin hati Astaya tersentuh senang. Dan hanya satu hal yang ia rasakan saat bersama Raihan, yaitu nyaman.
Luka-Luka yang Menerjang Astaya
Luka pertama yang menerjang Astaya terjadi di acara pesta ulang tahun Rinal, temen band-nya Raihan. Saat itu Raihan adu mulut dengan Leon, kompetitor grup band-nya.Untuk melindungi Astaya dari godaan Leon, Raihan bilang kalau dirinya sangat mencintai Astaya. Mendengar pernyataan tersebut, Astaya meminta kepastian, apakah benar Raihan mencintanya?
Raihan kemudian memastikan bahwa perkataannya itu hanya bercanda doang. Katanya tidak mungkin menyukai Astaya. Reaksi Astaya pun ingin marah dan ia sangat kecewa.
Luka kedua menimpa Astaya begitu saja. Ini seperti kiamat kecil bagi dirinya dan kakaknya, sebab orang tua mereka meninggal dunia.
Tuhan kemudian memberikan cobaan lain kepada Astaya, penyakit yang selama ini menderitanya kembali lagi. Bahkan, leukemia-nya sudah stadium tiga.
Luka yang menerjang Astaya tidak hanya cukup sampai di situ saja, statusnya sebagai pacar Raihan kalah dengan status sahabatnya sendiri yang notabennya mantan pacar Raihan.
Jadi, perlakuan Raihan kepada Raya jauh lebih manis ketimbang Astaya.
Mau gimana lagi? Sudah risikonya, kan, mencintai seseorang yang belum berdamai dari masa lalunya?
Baca Juga: Review Buku Sobat Misqueen Ketagihan ke Jepang
Pandangan Reviewer tentang Novel Astaya
For the first time, saya membaca novel yang setega itu penulis menciptakan tokoh utama dengan kisah hidup menyedihkan.Namun meskipun kisah Astaya menyedihkan, jujur saya suka banget alur cerita novel ini. Setiap peristiwa yang disajikan penulis sangat runtut dari awal menuju akhir. Dengan begitu, sebagai pembaca, saya lebih mudah memahami rangkaian kejadian dalam novel ini.
Ditinjau dari segi penulisan, ada perbedaan yang cukup signifikan antara di Wattpad dengan di buku fisik. Melalui buku fisik, lebih rapi dan enak dibaca aja.
O, iya. Cerita Astaya di Wattpad per Oktober 2023 sudah mendulang pembaca hingga 266K. Langkah yang tepat memang cerita ini diadaptasi ke dalam buku fisik.
Kemudian, dari segi visual, novel ini betul-betul menggambarkan halaman sampul yang mewakili suasana hati Astaya. Adalah kepiluan.
Overall, dibalik menyedihkannya kisah hidup Astaya, saya suka segala hal yang ada dalam novel ini. Baik itu alur cerita, gaya bahasa, penokohan, dan sebagainya.
Saya rasa, Ageng Novitriarini menulis novel ini ngalir aja gitu. Makanya saya sebagai pembaca tenggelam dalam keseruan novel Astaya.
Nah, benarkah penulis mengarang novel ini seolah mengalir saja?
Ditinjau dari segi penulisan, ada perbedaan yang cukup signifikan antara di Wattpad dengan di buku fisik. Melalui buku fisik, lebih rapi dan enak dibaca aja.
O, iya. Cerita Astaya di Wattpad per Oktober 2023 sudah mendulang pembaca hingga 266K. Langkah yang tepat memang cerita ini diadaptasi ke dalam buku fisik.
Kemudian, dari segi visual, novel ini betul-betul menggambarkan halaman sampul yang mewakili suasana hati Astaya. Adalah kepiluan.
Overall, dibalik menyedihkannya kisah hidup Astaya, saya suka segala hal yang ada dalam novel ini. Baik itu alur cerita, gaya bahasa, penokohan, dan sebagainya.
Saya rasa, Ageng Novitriarini menulis novel ini ngalir aja gitu. Makanya saya sebagai pembaca tenggelam dalam keseruan novel Astaya.
Nah, benarkah penulis mengarang novel ini seolah mengalir saja?
Berikut sesi wawancara kami dengan Ageng Novitriarini.
Nah, untuk pertanyaan pertama, apa motivasi Kak Ageng menerbit novel Astaya? Saya tahu bahwa novel ini ada di Wattpad juga.
Ageng Novitriarini: Sebenernya, apa motivasi saya untuk menerbitkan buku ini adalah karena sejak dulu, saya memang ingin sekali jadi penulis, dan rasanya belum sah untuk disebut penulis kalau belum punya karya yang sudah tercetak. Maka dari itu saya memutuskan untuk menerbitkan cerita ini.
Reviewer: Boleh diceritakan tidak, tantangan paling besar dalam menulis kisah Astaya apa sih, Kak? Kak Ageng seolah ngalir aja nulis kisah Astaya. Apakah betul? Atau bagaimana?
Ageng Novitriarini: Iyaaa betul. Sebenarnya selama menulis tidak banyak kesulitan dalam merangkai semua alur dari awal sampai akhir. Mungkin tantangannya beberapa hanya ada saat saya merasa kala itu sepi sekali pembaca yang memberikan feedback berupa vote dan comment, karena bagaimana pun para penulis gak pernah terlepas dari keinginan mendapatkan dua hal tersebut, kan?
Reviewer: Masuk ke isi novel, ya. Nah, Kak Ageng sebagai penulis, kasihan nggak sih sama kisah Astaya? Haha. Ini Astaya pure fiktif atau ada semacam percikan pengalaman-pengalaman pribadi atau mungkin pengalaman orang lain?
Ageng Novitriarini: Hahahaha, sejujurnya saya kasihan. Karena beberapa kali menulis cerita ini saya pun sampai ikut menangis, mungkin karena terlalu mendalami kali ya, kak. Kalau Astaya ini murni fiktif saja, tapi mungkin beberapanya saya terinspirasi dari kisah orang lain di sekitar saya.
Reviewer: Kak, coba jelaskan kepada pembaca dan juga kami, apa yang membedakan Astaya di buku fisik dan Wattpad? Siapa tahu bisa menjadi pemicu calon pembeli novel Astaya.
Ageng Novitriarini: Perbedaannya cukup banyak, ya. Yang pastinya di versi novel penulisannya akan jauh lebih baik dan lebih enak untuk dibaca. Banyak adegan-adegan baru yang memang hanya ada di novel.
Lalu, yang pasti jauh lebih menguras emosi. Serta ada extra chapter, dan spesial chapter yang hanya ada di versi novel loh! Oh iya, ada buku terpisah juga yang isinya semua diary yang Astaya tulis, buat yang penasaran sama isi diary-nya, bisa banget beli bukunya sekarang, hahaha!
Reviewer: Oh iya, kapan nih Astaya 2: For Mahendra terbit? Sumpah nih kami penasaran kelanjutannya. Terus di Astaya 2 ini bisa spill gambarannya sedikit? Selain di Wattpad, ya...
Ageng Novitriarini: Untuk Astaya 2 sejauh ini belum ada perkiraan tepat kapan akan terbit. Tapi doakan saja semoga tahun 2024 nanti bisa terbit yaa!
Untuk gambarannya sendiri, mungkin kurang lebih akan sama seperti novel sebelumnya. Bakalan banyak saya tulis adegan-adegan baru, yang jelas akan berbeda dengan versi Wattpad.
Saya akan kasih extra chapter, alurnya akan saya lebih perjelas dan tidak bertele-tele. Lalu, sepertinya, saya dan penerbit akan membuat buku terpisah yang isinya kehidupan Astaya dan Raihan after married, seperti yang para pembaca inginkan!
Oh iya, sekuel-nya pun akan terbit di Androcenta Publisher yaa!
Reviewer: Pertanyaan terakhir, apa alasan Kak Ageng menerbitkan novel di penerbit indie? Kenapa tidak mencoba mengirimkan ke penerbit mayor, berhubung di Wattpad udah banyak pembaca juga.
Ageng Novitriarini: Alhamdulillah pembaca Astaya juga bisa dibilang cukup banyak. Namun rasanya untuk terbit di mayor masih sebuah tantangan yang berat ya, Kak.
Sebenarnya sejak 2020 itu saya sudah mulai mendapatkan beberapa tawaran dari penerbit-penerbit indie maupun semi mayor, sampai akhirnya bertemu lah tawaran dari Androcenta sendiri. Dan setelah saya cari tahu lagi, penerbit ini gak kalah bagus dari penerbit mayor di luar sana, baik dari segi promosi dan lainnya.
Karena yang terpenting untuk saya saat ini hanya ingin mendapatkan rumah yang nyaman untuk karya-karya saya lebih dulu saja. Karena penerbit Indie jugaa sudah sama baiknya.
-
Penulis novel Astaya dapat disapa melalui laman Instagram @thedreamwriter13.
BACA JUGA: Review Antologi Kerinduanku Untukmu Ibu
Wawancara dengan Ageng Novitriarini
Reviewer: Selamat siang, Kak Ageng. Alhamdulilah novelnya sudah dibaca sampai tamat. Sebelumnya mohon maaf agak lama proses reviewnya karena terhalang oleh acara launching buku media @penulisgarut, terus novel dengan tebal 476 halaman karya kakak ini sayang kalo dibaca cepet. Karena menarik aja, menyajikan cerita adik-kakak, anak sekolah, dan sebagainya.Nah, untuk pertanyaan pertama, apa motivasi Kak Ageng menerbit novel Astaya? Saya tahu bahwa novel ini ada di Wattpad juga.
Ageng Novitriarini: Sebenernya, apa motivasi saya untuk menerbitkan buku ini adalah karena sejak dulu, saya memang ingin sekali jadi penulis, dan rasanya belum sah untuk disebut penulis kalau belum punya karya yang sudah tercetak. Maka dari itu saya memutuskan untuk menerbitkan cerita ini.
Reviewer: Boleh diceritakan tidak, tantangan paling besar dalam menulis kisah Astaya apa sih, Kak? Kak Ageng seolah ngalir aja nulis kisah Astaya. Apakah betul? Atau bagaimana?
Ageng Novitriarini: Iyaaa betul. Sebenarnya selama menulis tidak banyak kesulitan dalam merangkai semua alur dari awal sampai akhir. Mungkin tantangannya beberapa hanya ada saat saya merasa kala itu sepi sekali pembaca yang memberikan feedback berupa vote dan comment, karena bagaimana pun para penulis gak pernah terlepas dari keinginan mendapatkan dua hal tersebut, kan?
Reviewer: Masuk ke isi novel, ya. Nah, Kak Ageng sebagai penulis, kasihan nggak sih sama kisah Astaya? Haha. Ini Astaya pure fiktif atau ada semacam percikan pengalaman-pengalaman pribadi atau mungkin pengalaman orang lain?
Ageng Novitriarini: Hahahaha, sejujurnya saya kasihan. Karena beberapa kali menulis cerita ini saya pun sampai ikut menangis, mungkin karena terlalu mendalami kali ya, kak. Kalau Astaya ini murni fiktif saja, tapi mungkin beberapanya saya terinspirasi dari kisah orang lain di sekitar saya.
Reviewer: Kak, coba jelaskan kepada pembaca dan juga kami, apa yang membedakan Astaya di buku fisik dan Wattpad? Siapa tahu bisa menjadi pemicu calon pembeli novel Astaya.
Ageng Novitriarini: Perbedaannya cukup banyak, ya. Yang pastinya di versi novel penulisannya akan jauh lebih baik dan lebih enak untuk dibaca. Banyak adegan-adegan baru yang memang hanya ada di novel.
Lalu, yang pasti jauh lebih menguras emosi. Serta ada extra chapter, dan spesial chapter yang hanya ada di versi novel loh! Oh iya, ada buku terpisah juga yang isinya semua diary yang Astaya tulis, buat yang penasaran sama isi diary-nya, bisa banget beli bukunya sekarang, hahaha!
Reviewer: Oh iya, kapan nih Astaya 2: For Mahendra terbit? Sumpah nih kami penasaran kelanjutannya. Terus di Astaya 2 ini bisa spill gambarannya sedikit? Selain di Wattpad, ya...
Ageng Novitriarini: Untuk Astaya 2 sejauh ini belum ada perkiraan tepat kapan akan terbit. Tapi doakan saja semoga tahun 2024 nanti bisa terbit yaa!
Untuk gambarannya sendiri, mungkin kurang lebih akan sama seperti novel sebelumnya. Bakalan banyak saya tulis adegan-adegan baru, yang jelas akan berbeda dengan versi Wattpad.
Saya akan kasih extra chapter, alurnya akan saya lebih perjelas dan tidak bertele-tele. Lalu, sepertinya, saya dan penerbit akan membuat buku terpisah yang isinya kehidupan Astaya dan Raihan after married, seperti yang para pembaca inginkan!
Oh iya, sekuel-nya pun akan terbit di Androcenta Publisher yaa!
Reviewer: Pertanyaan terakhir, apa alasan Kak Ageng menerbitkan novel di penerbit indie? Kenapa tidak mencoba mengirimkan ke penerbit mayor, berhubung di Wattpad udah banyak pembaca juga.
Ageng Novitriarini: Alhamdulillah pembaca Astaya juga bisa dibilang cukup banyak. Namun rasanya untuk terbit di mayor masih sebuah tantangan yang berat ya, Kak.
Sebenarnya sejak 2020 itu saya sudah mulai mendapatkan beberapa tawaran dari penerbit-penerbit indie maupun semi mayor, sampai akhirnya bertemu lah tawaran dari Androcenta sendiri. Dan setelah saya cari tahu lagi, penerbit ini gak kalah bagus dari penerbit mayor di luar sana, baik dari segi promosi dan lainnya.
Karena yang terpenting untuk saya saat ini hanya ingin mendapatkan rumah yang nyaman untuk karya-karya saya lebih dulu saja. Karena penerbit Indie jugaa sudah sama baiknya.
-
Penulis novel Astaya dapat disapa melalui laman Instagram @thedreamwriter13.
BACA JUGA: Review Antologi Kerinduanku Untukmu Ibu