Review Buku Misbah Kehidupan karya Revia Anita Sari, S.Ag

Review Buku Misbah Kehidupan karya Revia Anita Sari, S.Ag

Review kali ini istimewa. Saya belum pernah mereview buku kumpulan quotes sebelumnya. So, Misbah Kehidupan karya Kak Revia Anita Sari merupakan buku kumpulan quotes perdana yang saya review.

Saya juga ingin mengucapkan selamat ulang tahun untuk Kak Revia. Meskipun sudah terlewat pada 08 Oktober lalu, tapi setidaknya belum terlambat. Oktober masih menyapa kita.

Di ulang tahun Kak Revia yang ke-25, saya ingin mengucapkan bahwa harapannya lewat buku ini sudah terwujud.

Hadirnya buku ini di tangan saya telah memberikan motivasi dan memupuk semangat dalam menjalani lika-liku perjuangan kehidupan. Semoga keberkahan dan nilai ibadah mengalir kepada penulis. Aamiin.

Nah, seperti apa pesan buku Misbah Kehidupan untuk pembaca?

Simak ulasan berikut.

Baca Juga: Review Novel Astaya

Review Misbah Kehidupan: Kumpulan Quotes Karya Revia Anita Sari

Judul: Misbah Kehidupan
Penulis: Revia Anita Sari
Penerbit: Al Mannaf Madia Pustaka
Isi: vi+133 halaman
Kategori: Kumpulan Quotes, Non Fiksi

Gambaran Umum Buku Misbah Kehidupan

Misbah Kehidupan berisi kumpulan quotes yang beragam dengan pengalaman maupun fenomena kehidupan. Penulis membuat tulisan-tulisan yang di dalamnya dapat mewakili perasaan para pembaca.

Saya yakin, pembaca yang senang berekspresi lewat media sosial bisa mengunggah penggalan kata dalam buku untuk mewakili perasaannya.

Saya mengistilahkannya dengan sebutan “Suara Aksara.” Sebagai pembaca, saya menikmati satu per satu quotes dalam satu kali duduk. Sesekali, saya membuka kembali beberapa halaman yang berisi quotes sebagai penguatan diri.

Kategori Quotes Beragam

Penulis menuliskan quotes dengan mengalir begitu saja. Ia tidak mengkategorikan tulisan menjadi beberapa bagian.

Berhubung di lembar akhir buku penulis menyediakan dua lembar halaman kosong untuk catatan, saya kemudian berinisiatif membuat coretan.

Kumpulan quotes tersebut dikerucutkan menjadi beberapa kategori. Saya menyebutnya “Ruang Rasa Aksara.”

Berikut diantaranya:

Belajar dari Alam

Beberapa quotes dalam Misbah Kehidupan memberikan pesan kepada pembaca, khususnya saya sendiri bahwa alam merupakan sumber belajar yang tidak terbatas.

Kita memiliki ruang yang begitu luas dan tidak terbatas dengan berdialog bersama alam. Salah satunya quotes di halaman pertama.
Hidup memang tak selamanya indah, pasti akan ada hal yang akan membuat dada kita sesak. Maka dari itu, belajarlah dari bebatuan di tepi pantai yang tetap kokoh walau diterjang ombak berkali-kali.
Ini menjadi penguatan, bahwa bertahan dan terus berusaha kokoh (tegar) adalah keharusan. Menyerah, bukanlah pilihan.

Agama: Tuhan, Harapan, dan Hikmah

Misbah Kehidupan juga menyuguhkan quotes-quotes yang mengandung aliran religi.

Dapat dikatakan buku ini bahkan didominasi quotes-quotes spiritual, pentingnya harapan (sebagai bentuk keyakinan kepada Tuhan), hingga pada akhirnya mengajak pembaca untuk menemukan muara hikmah.
Ya Allah..Jika beban yang kuhadapi begitu berat, maka kuatkan bahuku untuk memikulnya. Jika jalan hidup penuh dengan sekat, maka berikan kekuatan untuk melaluinya.
Dalam konsep relasi makhluk dan sang khalik, sudah seharusnya kita meminta dikuatkan oleh Yang Maha Kuat, sebab kita tidak akan pernah mampu bila mengandalkan diri sendiri.

Dalam buku ini, penulis juga menuliskan quotes seputar insecure yang bisa membuat pembaca berpikir untuk bersyukur melalui tafakur, juga bentuk iri yang diperbolehkan dalam agama.

Individu, Asmara, Keluarga, & Masyarakat

Hakikat manusia itu merupakan makhluk individu, sekaligus sosial. Mau tidak mau, relasi serta konflik dipastikan selalu mengiringi cerita kehidupan. Terlebih, di usia menuju dewasa kebiasaan membandingkan pencapaian orang lain dengan diri, terlalu menanggapi dikte sekelompok masyarakat seputar pertanyaan kapan dan mengapa kerap kali menjadi toxic yang tidak disadari.

Apalagi pertanyaan 'Kapan' dan 'Mengapa' ini biasanya paling sering didapati oleh mahasiswa serta para single lillah.

Kak Revia memberi penguatan akan keharusan membebaskan diri dari lingkaran toxic tersebut.
Hidup bukanlah sebuah kompetisi, Kamu tak perlu bersaing dengan siapa pun di dunia ini, Kamu hanya perlu yakin pada dirimu sendiri, Bahwa segala yang diimpikan akan terwujud suatu saat nanti.
Ada satu quotes yang bisa dikatakan cukup menampar jiwa seorang kakak dalam diri saya. Tamparan yang membuat saya sadar.
Mereka berpikir bahwa menjadi anak bungsu adalah sesuatu yang menyenangkan. Padahal tidak seperti apa yang mereka bayangkan. Banyak hal yang harus dikorbankan, agar orang tua tak merasa diabaikan.

Kunci Berdamai & Penerimaan Diri

Tak perlu memaksakan diri, nanti sesak. Berlari di tengah tanjakan terjang justru hanya akan membuat napas semakin Tersengal. Pelan-pelan saja, tak perlu terburu-buru mengejar Ketertinggalan.
Ketika tidak ada yang memperlakukanmu dengan baik, maka perlakukanlah dirimu sendiri dengan sebaik-baiknya. Biarkan mereka saja yang berlaku seperti itu, dirimu jangan! Karena, jika bukan dirimu yang menyayangi dirimu sendiri, lantas siapa lagi?
Dari sana kita sadar, peduli diri sendiri itu bukanlah egoisme.

-

Catatan terakhir, sebelum menuju penutup, ada satu quotes penulis yang sesuai dengan prinsip yang saya buat dalam menjalani hidup.
Kebahagiaan yang menyelimuti dirimu belum tentu bisa Menghadirkan rasa syukur dalam hatimu. Tapi, dengan rasa syukur kebahagiaan akan selalu hadir menyapamu.
Saya memegang prinsip, “Bersyukurlah! maka kamu akan bahagia. Dan berbahagialah, sebagai ekspresi rasa syukur, Tabassam.”

Ayah saya berpesan, dalam hidup itu pilihlah rasa tenang, bukan senang. Sebab selagi kita berada di dunia, senang itu hakikatnya tidak ada. Lagi dan lagi bersyukur menjadi kuncinya.

Oleh karena itu, saya bersyukur mendapat kesempatan membaca kumpulan quotes karya Kak Revia dalam buku Misbah Kehidupan ini.

Baca Juga: Review Buku Di Penghujung Terowongan

Wawancara dengan Revia Anita Sari

Reviewer: Halo kak, narasi yang penuh dengan hikmah. Sebagaimana harapan yang kakak sampaikan di kata pengantar, buku ini telah menularkan semangat dan motivasi. Berbicara seputar karya dari aksara, ini buku ke berapa yang kakak tulis? Mengingat, sebelumnya kakak pernah meluncurkan buku Boleh ceritakan kak.

Revia
: Insyaa Allah ini buku ke-5 kak, namun 4 buku sebelumnya merupakan buku antologi dan buku yang ke-5 ini adalah buku solo perdana saya.

Reviewer: Narasi quotes itu memang singkat, tapi memuat pesan yang akan melekat dalam hati untuk selalu diingat. Apakah quotes dalam buku ini pernah kakak up di sosial media kakak sebelumnya?

Revia: Sebelumnya belum pernah di-up, Kak. Hanya saja di simpan di buku catatan.

Reviewer: Pernah gak kak, ada temen kakak yang sengaja minta dibuatkan quotes untuk dirinya?

Revia: Belum pernah.

Reviewer: Pernah gak kak, suatu hari ada seseorang yang baca tulisan kakak di sosial media, eh ternyata relate dengan kehidupannya. Terus minta izin copas atau repost?

Revia: Pernah, Kak.

Reviewer: Boleh cerita gak kak, Sejak kapan kakak mengumpulkan tulisan quotes ini? Dan biasanya suka diarsipkan di mana saja?

Revia: Quotes ini ditulis dalam waktu 1 bulan kak, dan selalu menargetkan dalam 1 hari bisa menyelesaikan 5 quotes, biasanya diarsipkan di notes handphone atau buku catatan.

Reviewer: Inspirasi quotes ini dari mana aja kak?

Revia: Quotes yang saya buat terinspirasi dari kehidupan sehari-hari, dimana banyak dari kita yang mengeluhkan kehidupan yang menurut mereka tidak sesuai dengan harapan, dari situlah timbul inspirasi untuk menulis quotes ini.

Reviewer: Adakah buku yang dalam waktu dekat ini akan kakak luncurkan lagi?

Revia: Belum ada, Kak.

Reviewer: Boleh cerita gak kak kenapa pilih penerbit indie buat nerbitin bukunya? Dan sepengalaman kakak, gimana aja sih penerbit indie bantu promosiin karya kita?

Revia: Sebenarnya bukan memilih kak, kebetulan saat itu saya sedang candu-candunya menulis, dan saya melihat promosi dari salah satu penerbit yang akan mengadakan kelas menulis quotes ini dan akhirnya saya memutuskan untuk mencoba dan Alhamdulillah berhasil menyelesaikannya sampai akhir.

Reviewer: Kak Revia menuliskan quotes dengan mengalir begitu saja. Tidak mengkategorikan tulisan menjadi beberapa bagian, misalnya agama, penerimaan diri, dan lain sebagainya. Kalau boleh berbagi cerita, alasannya kenapa kak?

Revia: Penulisan secara acak ini sebenarnya berangkat dari pengalaman pribadi, dimana saya pribadi tidak terlalu suka membaca sebuah quote yang hanya terpaku pada 1 kategori saja, karena menurut saya pribadi problem yang kita alami tidak hanya dalam 1 hal saja, melainkan dalam banyak hal, maka dari itu quotes dalam buku ini ditulis secara acak agar si pembaca tidak hanya terpaku pada 1 tema saja.

-

Penulis buku Misbah Kehidupan dapat kamu sapa melalui laman Instagram @revansarevia.

Reviewer: Siti Sunduz

BACA JUGA: Review Buku Sobat Misqueen Ketagihan ke Jepang
Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url