Review Buku Tong Kosong Nyaring Bunyinya (Tinjauan Iman, Ilmu, dan Amal) karya Risky Soleman

Buku Tong Kosong Nyaring Bunyinya

Boleh dibilang, salah satu buku yang belakangan ini menjadi spotlight saya adalah buku Tong Kosong Nyaring Bunyinya (Tinjauan Iman, Ilmu, dan Amal) karya Risky Soleman. Dan kabar baiknya, Risky bersedia bukunya direview. Jelas, ini menjadi keistimewaan tersendiri bagi tim penulis Garut.

Pertanyaannya, apa yang membuat buku penulis kelahiran Ternate ini menjadi perhatian saya? Adalah pengambilan judul bukunya. Risky menggunakan judul buku dari ‘peribahasa’ Indonesia, lalu menghubungkannya dengan nilai-nilai religiusitas.

Kreatif sekali, kan?

Baik, bagi kamu yang ingin tahu isi gambaran buku ini, mohon simak penjelasannya berikut ini…

Baca Juga: Review Buku Urgensi Menghayati Makna Shalat

Review Buku Tong Kosong Nyaring Bunyinya (Tinjauan Iman, Ilmu, dan Amal)

Deskripsi Buku

Judul             Tong Kosong Nyaring Bunyinya (Tinjauan Iman, Ilmu, dan Amal)
Penulis              : Risky Soleman 
QRCBN                    : 2-1272-0470-439
Penerbit            : KATAKU PUBLISHER x OASE PUSTAKA
Isi                            : vii + 74 hlm
Tahun Terbit        : Juni 2023
Jenis/ Kategori      : Agama, Non Fiksi

Memahami Arti Peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya dan Korelasinya dengan Isi Buku karya Risky Soleman

Terus terang saja, saat membaca judul buku ini, saya flashback ke masa sekolah. Masa dimana guru Bahasa Indonesia mengajarkan saya jenis-jenis peribahasa.

Sampai sekarang, saya masih ingat bahwa jenis peribahasa’ ada lima diantaranya pepatah, perumpamaan, tamsil (ibarat), semboyan, dan bidal.

Untuk peribahasa tong kosong nyaring bunyinya termasuk ke dalam jenis peribahasa bidal. Jenis peribahasa ini berupa sindiran, ejekan, cemooh, atau semacam peringatan yang ditujukan kepada seseorang.

Sementara itu, arti peribahasa tong kosong nyaring bunyinya dalam KBBI dapat diartikan sebagai orang bodoh yang banyak bicara.

Korelasi antara peribahasa tong kosong nyaring bunyinya dengan isi buku ciptaan Risky Soleman dapat saya temukan pada bab 2. Bab dimana penulis kelahiran 1997 ini membahas soal iman, ilmu, dan amal.

Pada tinjauan iman misalnya, Risky berpendapat bahwa manusia dapat dikatakan tong kosong nyaring bunyinya apabila mengakui dirinya beriman kepada Tuhan, tapi tidak melaksanakan perintahNya.

Pada tinjauan ilmu, manusia layak diejek tong kosong nyaring bunyinya apabila mengakui dirinya berilmu, tapi tidak mau mengajarkan hal-hal baik pada generasinya. Atau lebih parahnya, merasa banyak ilmu lalu merendahkan orang lain.

Pada tinjauan amal, manusia pantas disindir tong kosong nyaring bunyinya jika tidak mau berusaha mempergunakan akalnya demi mengamalkan sesuatu yang bermanfaat, baik itu untuk dunia maupun akhirat.

Jika saya cermati lebih dalam dari ketiga tinjauan tersebut, pendapat Risky sesungguhnya benar. Saya pun memperhatikan sendiri bahwa banyak orang yang mengaku dirinya beriman kepada Allah, bahkan sering mengagulkan keilmuannya, tapi pada praktiknya nihil.

Seharusnya orang-orang yang mengaku dirinya beriman kepada Allah, bahkan memiliki keilmuan dengan tingkat tinggi, bisa menebar lebih banyak manfaat kepada banyak orang.

Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat memberikan manfaat kepada manusia lainnya? Atau seharusnya seperti ilmu padi yang semakin berisi, semakin merunduk.

Oleh sebab itu, saya menyimpulkan bahwa buku ini terhitung relevan antara judul dengan isinya. Terutama relevansinya dapat ditemukan pada bab 2.

Dalam buku ini, argumentasi penulis tegas. Dan saya rasa bakal menyadarkan banyak pembaca.

Baca Juga: Review Buku Kasih Tuhan Cukup Bagiku

Keunggulan Buku Tong Kosong Nyaring Bunyinya (Tinjauan Iman, Ilmu, dan Amal)

Penulisan buku terbilang runtut

Jujur saja, tipe buku yang saya suka adalah buku-buku yang penulisannya runtut; selaras/bersesuaian. Dan buku ini termasuk kategori buku yang runtut mulai dari bab satu hingga akhir.

Jadi, Risky Soleman, menulis buku ini tidak langsung ke pembahasan tong kosong nyaring bunyinya. Namun, ia mengajak pembaca untuk memahami lebih dulu asal mula penciptaaan manusia, membahas juga tentang manusia hidup di dunia ini untuk apa, lalu menjelaskan kecerdasan manusia apabila dibandingkan dengan hewan dan malaikat.

Barulah setelah itu menyinggung manusia dengan peribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Dan uniknya lagi, Risky membahas macam-macam penyakit manusia, lalu buku diakhiri dengan pembahasan habluminallah dan habluminannas.

Empat bab yang terdapat dalam buku ini terbilang runtut sekali.

Isi buku cukup mendalam

Sekilas—saat menyimak daftar isi—saya berpikir, barangkali isi buku ini bakal ringan-ringan saja. Tapi ternyata tidak. Isi buku ini justru cukup mendalam.

Contoh pada pembahasan pilih hidup atau mati, ada konsep menarik soal kematian. Risky menyampaikan, sekiranya manusia dibiarkan tanpa kematian, manusia pasti senantiasa berupaya mengarahkan kepada setiap perbuatan yang mengandung dosa dan maksiat. Maka dari itu, mati dimaksudkan untuk menjadi peringatan (wa’id) bagi manusia agar bisa menjaga diri dalam setiap perbuatannya.

Lebih dari itu, mati adalah ujian. Pun sebaliknya, hidup juga ujian.

Buku dilengkapi dengan banyak referensi

Buku Tong Kosong Nyaring Bunyinya (Tinjauan Iman, Ilmu, dan Amal) sama seperti buku kategori agama lainnya yang mengandung banyak referensi. Baik itu dari hadits, para imam mazhab, dan lain-lain.

Akan tetapi, kekurangan buku ini hanya terdapat pada pembahasan habluminallah dan habluminannas yang tidak sedetail tiga bab sebelumnya.

Lantas, mengapa bisa begitu, ya?

Nah, untuk mengetahui alasan mengapa bab empat tidak sedetail ketiga bab sebelumnya, berikut isi wawancara book marketer tim penulis Garut (Vanesha Agnestika) bersama Risky Soleman.

Isi Wawancara Kami bersama Risky Soleman

Wawancara ini dimulai dari pertanyaan karya-karya penulis sebelumnya:

Vanesha: Halo, Mas Risky. Pada dua karya sebelumnya, Mas menulis buku akuntansi, kan? Boleh dijelaskan?

Risky Soleman: Iya Mbak, betul! Karya saya yang pertama berjudul Akuntansi; ulasan dasar akuntansi, manajemen, psikologi, dan teknik adalah bentuk implementasi pembelajaran akuntansi, baik secara dasar maupun secara praktik yang nantinya mahasiswa dapat memahami pembuatan laporan keuangan di dunia pekerjaan.

Nah, pada buku kedua yang berjudul Akuntansi; Menyerupai Manusia dan Syaitan (Iblis) adalah kajian atau pengalaman secara pribadi di dunia pekerjaan. Sebab Akuntansi dijadikan sebagai alat untuk menambah kekayaan manusia, dan hasil penambahan ini dihasilkan dari pekerjaan riba.

Sedangkan yang kita ketahui dalam agama Islam tentunya sangat melarang untuk perbuatan riba, maka konsep Akuntansi menyerupai iblis ini muncul.

Venesha: Mas, mengapa pembahasan habluminallah dan habluminannas sederhana saja? Tidak sedetail tiga bab sebelumnya?

Risky Soleman: Karena sebenarnya konsep ini tidak saya pikirkan sebelumnya. Jadi, dalam bab ini, saya masukan saja berupa pengertian-pengertiannya saja, Mbak.

Vanesha: Mas, ceritakan sedikit pengalaman Mas berkarir di dunia penulisan. Apa yang membuat Mas suka sama dunia menulis?

Risky Soleman: Sebelumnya saya termotivasi oleh saudara saya, dia juga seorang penulis hebat, baik menulis buku maupun jurnal. Jadi katanya, kita sebagai Mahasiswa S2 tentunya harus bisa menghasilkan karya-karya supaya bisa dikenal oleh banyak orang.

Terlebih lagi dengan adanya dorongan ilmu di dunia perkuliahan serta pengalaman dalam dunia pekerjaan selama 2 tahun lebih, jadi saya ingin menyalurkan/mengimplementasikan pemikiran saya ke dalam buku, akhirnya saya pun lama-kelamaan suka menulis buku.

Vanesha: Harapan kedepannya Mas mau seperti apa, ya? Ada rencana menerbitkan buku lagi, kah?

Harapan saya semoga dengan adanya karya-karya yang saya terbitkan/buat dapat membantu proses pembelajaran pada mahasiswa serta pemuda lainnya. Dan untuk anak-anak muda juga semoga mereka termotivasi dan semangat untuk dapat menulis seperti saya.

Penutup

Itulah gambaran buku Tong Kosong Nyaring Bunyinya (Tinjauan Iman, Ilmu, dan Amal) karya Risky Soleman.

Untuk menyapa penulis buku ini, kamu dapat mengikuti akun Instagramnya melalui @riskysoleman_.

Sekian.

Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url