Dini Rusmiati, Penulis Novel Cahaya yang Berasal dari Garut

Dini Rusmiati Novel Cahaya


Novel Cahaya karya Dini Rusmiati terbit pada 2021. Novel ini mengisahkan tentang seseorang yang bernama Cahaya.

Menurut salah satu pengagum karya Dini Rusmiati, banyak pesan moral yang terkandung dalam novel ini, terutama dari karakternya. Adalah "keikhlasan" salah satu karakter paling istimewa dalam diri Cahaya.

Novel ini terbit melalui penerbit Sinar Pena Amala. Gaya kepenulisan Dini Rusmiati cukup sederhana sehingga mudah dimengerti oleh pembaca.


Berikut di bawah ini ulasan novel Cahaya dari Aksara Senja

Review novel Cahaya

Penulis : Dini Rusmiati
Penerbit : Sinar Pena Amala
Kota Terbit : Tangerang, Banten
ISBN : 9-786236-190630
Ukuran Buku : 14x21 cm
Jumlah Halaman : vi 142 hlm
Tahun Terbit : 2021

Novel Cahaya menceritakan kisah seorang bernama Cahaya yang terasingkan dalam dinamika kehidupan lingkar pertemanan. Kehidupan lah yang telah mengajarkan banyak hal baginya. Mulai dari perjuangan, pengorbanan, dan kebahagiaan. 

Cahaya ialah seorang gadis cerdas dan berbudi pekerti baik. Ia sedang memperjuangkan pendidikan, cita-cita, dan berusaha bangkit dari orang-orang yang selama ini sudah membenci kehadirannya serta mengejeknya. Sebab, bullying kerap ia jumpai di sekolahnya.

Orang tua Cahaya adalah pedagang kue dan pekerja buruh tani. Ia dapat menimba ilmu di sekolah yang sangat elit, tempatnya orang-orang yang “berada” yaitu di SMA Angkasa dengan mengandalkan beasiswa.

Tapi, keberadaan Cahaya di sekolah Aksara membuat Gabriela dan teman-temannya tidak menyukai keberadaan gadis itu. Perilaku teman-temannya telah menjauhi dirinya dan memandang rendah kepadanya, dan itu disebabkan hanya karena ia berasal dari keluarga yang sederhana.

Awalnya, Cahaya merasa sedih ketika di sekolahnya tidak ada satu pun orang yang mau berteman dengannya. Untung lah, Cahaya bertemu dengan sosok Abyasa dan Anindita yang sangat baik hati dan juga tidak sombong.

Perasaan sakit hati, sedih, dan kecewa sedikit terobati dengan tekad dan dorongan semangat yang tinggi dari kedua sahabatnya itu. Abyasa dan Anindita mendukung Cahaya dalam memperjuangkan pendidikan dan cita-citanya.

Dengan simpul erat genggaman tali persaudaraan dan persahabatan inilah yang membuat Cahaya, akhirnya, dapat menghadapi pelik dan gelapnya kehidupan.

Gadis itu belajar dari perjuangan dan pengorbanan yang selama ini sudah dilakukannya. Sehingga dapat mengantarkannya kepada kebahagiaan.

Cahaya - cahayanya kini mampu bersinar terang.

Baca juga: Rizka Ayu Penulis Buku Ariana yang Berasal dari Kadungora

Yang menjadi favorit Aksara Senja pada penulisan novel ini terdapat pada Part 9, yaitu “Indahnya Persaudaraan” di halaman 74. Di mana gadis bernama Cahaya ini merasakan indahnya sebuah pertemanan yang diikat dengan keimanan.

Kalau bukan karena Allah dan bukan karena ikatan iman pasti sebuah pertemanan tidak akan menghasilkan untuk saling memahami dan menghargai, dan mungkin saja pembulliyan itu terjadi lagi.

Pelajaran yang dapat dipetik dari novel Cahaya, yaitu jangan pernah meremehkan keadaan seseorang atau menganggap rendah kepadanya. Sebab, boleh jadi orang itu dapat berubah kapan saja, dan Allah Maha mendengar setiap do’a dari hamba-Nya.

Gaya kepenulisan: gaya atau teknik dalam menulis novel ini, kata Dini Rusmiati, sangat sederhana. Sebab, ia menggunakan gaya bahasa sehari-hari. Sehingga, mudah saja untuk dipahami oleh pembaca. Novel ini juga dilengkapi dengan kutipan ayat Al-Qur’an dan Hadist untuk menguatkannya.

Setting: tempat yang dikisahkan dalam novel ini sangat familiar dan mudah untuk dibayangkan. Kota dengan julukan metropolitan menjadi salah satu latar atau tempat yang ada pada novel ini.

Kejadian: kejadian yang terdapat dalam novel Cahaya ini akan membawa pembaca ke masa depan dan ke masa lalu. Sebab, alurnya menggunakan maju-mundur.

Kesimpulan

Dini Rusmiati berharap kepada pembacanya untuk dapat lebih memahami dan memaknai arti hidup, terlebih mamahami perjalanan hidup yang sesungguhnya. Dan yang lebih utama adalah ia berharap agar bukunya bermanfaat bagi pembaca. 

Dini Rusmiati Novel Cahaya


Setelah membaca novel ini, Dini mengatakan bahwa, mudah-mudahan kita semua bisa menjadi orang yang lebih kuat dan tidak pantang menyerah dalam hidup yang penuh dengan ika-liku ini.

Artikel Selanjutnya Postingan Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambahkan Komentar
comment url